Breaking News

Penculikan Siswi SMP di Palembang

Siswi SMP Pembuat Isu Penculikan Sudah 4 Hari Tak Masuk Sekolah

Kisah heboh percobaan penculikan yang menimpa Elsah (13), siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Andi Wijaya
BERI KETERANGAN - Kepala Sekolah SMPN 30 Palembang, Kamila Delima memberikan keterangan pasca kejadian percobaan penculikan terhadap salah seorang siswinya, Senin (3/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Elsah siswi SMPN 30 Palembang sudah empat hari tidak masuk sekolah pasca kebohongan soal penculikan terbongkar. 
  • Pihak kepolisian memastikan kasus penculikan terhadap siswi SMP di Palembang ternyata tidak benar. 
  • Elsah diketahui berada di Kabupaten Ogan Ilir bersama orangtua. 
  • Informasi dari sekolah, Elsah berencana akan pindah sekolah. 

 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Kisah heboh percobaan penculikan yang menimpa Elsah (13), siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, akhirnya terungkap.

Ternyata narasi penculikan itu hanya sebagai karangan belaka setelah penyelidikan intensif Satreskrim Polrestabes Palembang. 

Namun, pengakuan bahwa cerita itu dibuat-buat kini diikuti dengan fakta lain bahwa Elsah telah empat hari tidak masuk sekolah.

Terhitung sejak Senin lalu, siswi tersebut tidak terlihat di lingkungan sekolahnya.

Baca juga: Kebohongan Siswi SMP Mengaku Diculik di Palembang Terbongkar, Berawal Datang Terlambat ke Sekolah

Saat didatangi ke kediamannya di Jalan Ki Nawar Mangku Lorong Asli, Kecamatan SU II Palembang, rumah Elsah tampak sepi. 

Hanya neneknya, Maryati, yang berada di rumah. 

Maryati membenarkan bahwa Elsah dan orang tuanya sedang tidak berada di Palembang.

"Sejak dari hari Senin kemarin, Elsah dan orang tuanya (Guntur) berada di Ogan Ilir," ujar Maryati singkat, Kamis (6/11/2025). 

Kepergian mendadak ini terjadi tak lama setelah cerita bohong yang disebarkan Elsah tentang upaya penculikan menggunakan suntikan itu terbongkar dan menimbulkan kegaduhan publik.

Rencana Pindah Sekolah 

Kepala Sekolah SMPN 30 Palembang, Kamila Delima, membenarkan bahwa Elsah sudah tidak masuk sekolah sejak hari Senin (3/11/2025). 
Alasan resmi ketidakhadiran yang diterima pihak sekolah adalah sakit.

"Sejak hari Senin Elsah tidak masuk sekolah, informasi karena sakit," kata Kamila saat dihubungi.

Lebih lanjut, Kamila mengungkapkan adanya informasi terbaru yang didapatkan dari orang tua Elsah, terkait masa depan pendidikan siswi tersebut.

"Dari informasi yang didapat dari orang tuanya Elsah bahwa ada rencana Elsah akan mengurus pindah sekolah lain. Itulah informasi terakhir yang kami terima," tutup Kepala Sekolah.

Elsah Berbohong

Kabar mengenai percobaan penculikan terhadap seorang siswi kelas 7 SMPN 30 Palembang, Elsah (13), yang sempat membuat geger masyarakat, akhirnya terkuak sebagai cerita bohong belaka. 

Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Kamis (6/11/2025), siang, setelah serangkaian penyelidikan mendalam.

Kapolrestabes Harryo Sugihhartono menegaskan bahwa peristiwa penculikan yang diceritakan Elsah sama sekali tidak benar. 

Pihak keluarga korban telah mengakui dan meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan.

Baca juga: Meresahkan Orang Tua Siswi SMPN 30 Palembang Berharap Pelaku Penculikan Anaknya Segera Ditangkap

"Terkait hal tersebut, orang tua Elsah sudah melakukan klarifikasi dan permohonan maaf, karena anaknya telah membuat berita yang tidak benar," ungkap Kombes Pol Harryo.

Menurut Harryo, kebohongan ini bermula ketika Elsah menceritakan kisah yang dibuat-buat itu kepada gurunya di sekolah, karena ia datang terlambat. 

Cerita ini kemudian menyebar luas di masyarakat Palembang dan dengan cepat "ditelan mentah-mentah" tanpa verifikasi.

"Sehingga waktu itu menjadi gayung bersambut, saat anak tersebut menceritakan berita yang tidak benar ini kepada gurunya. Dan akhirnya berita tersebut tersebar luas ke masyarakat Palembang, dan ditelan mentah-mentah," katanya.

Harryo menambahkan bahwa sejak awal, aparat kepolisian sudah mencurigai kejanggalan dalam rangkaian cerita yang disampaikan, terutama setelah melihat barang bukti di lapangan dan keterangan dari para saksi.

"Kami dari awal sudah curiga, dari rangkaian cerita yang ada, mulai dari barang bukti yang ada di lapangan dan keterangan saksi-saksi, dan hasilnya cerita itu memang tidak benar," kata dia. 

Fakta yang sebenarnya, lanjut Harryo, adalah bahwa Elsah memang sempat disapa oleh seseorang yang tidak dikenalnya saat hendak menuju sekolah. 

Namun, sapaan tersebut bukan merupakan bentuk ancaman seperti yang ia ceritakan. 

Karena panik, Elsah sempat pulang ke rumah, tetapi kemudian memutuskan untuk kembali lagi ke sekolah.

Saat tiba di sekolah dalam keadaan terlambat itulah, Elsah mereka-reka cerita bohong.

"Yang bersangkutan hendak pergi sekolah, terus dicegat oleh orang tidak dikenal, dengan membawa suntikan, dipukul dan ditarik secara paksa. Namun ini tidak benar," beber Kapolrestabes Palembang.

Anggota Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil mengungkap kebohongan ini setelah merangkai cerita dan melakukan penelusuran dari TKP awal hingga akhir serta memeriksa para saksi. 

Polisi juga mengonfirmasi bahwa isu mengenai mobil driver online yang disebut-sebut memang ada di lokasi, tetapi hanya mengantar penumpang wanita dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan peristiwa yang diceritakan Elsah.

Kapolrestabes Palembang menekankan bahwa kasus ini harus menjadi pelajaran dan edukasi penting agar masyarakat tidak mudah menerima kebenaran atas informasi atau isu peristiwa yang terjadi tanpa adanya verifikasi.

"Hal inilah membuat orang tuanya melakukan klarifikasi dan meminta maaf," tutup Harryo.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved