Breaking News

Mata Siswi SD Lebam Usai Pulang Sekolah

'Anak Saya Trauma', Ibu F Siswi SDN 150 Palembang Laporkan Oknum Guru Perempuan yang Pakai Cincin

Sukrisnawati mendatangi ruang pengaduan Polrestabes Palembang pada Senin (3/11/2025) pagi, didampingi suaminya.

Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Andyka Wijaya
MELAPOR KE POLISI - Tidak terima anaknya yakni FR berumur 7 tahun, siswa kelas 1 SDN 150 menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru, membuat Sukrisnawati (40), mendatangi pengaduan Polrestabes Palembang, Senin (3/11/2025) pagi 

Setelah viralnya kasus F, seorang siswi SDN 150 Gandus Palembang yang ditemukan dengan kedua mata merah dan lebam saat pulang sekolah, akhirnya muncul pernyataan dari pihak sekolah, khususnya guru yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.

F, siswi di SDN 150 Gandus, ditemukan oleh ibunya, Bi Erna, dengan kondisi mata yang merah dan lebam setelah pulang sekolah pada 28 Oktober 2025.

Melihat kondisi putrinya yang sangat memprihatinkan, Bi Erna segera menanyakan ke pihak sekolah, namun tidak mendapatkan penjelasan yang memadai.

Beberapa guru di sekolah mengaku tidak tahu apa-apa, bahkan ada yang menyebutkan bahwa kondisi F mungkin disebabkan oleh kebanyakan bermain handphone.

Pihak sekolah menjadi sorotan setelah kabar ini viral di media sosial.

Walikota Palembang, Ratu Dewa, pun mengunjungi SDN 150 Gandus untuk melakukan pengecekan langsung dan bertemu dengan guru yang mengajar pada saat kejadian.

Guru tersebut mengaku tidak mengetahui adanya kejadian yang menimpa F, meskipun F duduk di barisan depan dan merupakan siswa yang mudah terlihat.

“Demi Allah tidak ada kejadian yang mengarah ke kekerasan. Saat itu saya hanya menyelesaikan pelajaran seperti biasa, dan saat pelajaran selesai, anak-anak langsung bersiap pulang,” kata guru tersebut di hadapan Walikota Ratu Dewa.

Guru ini juga menjelaskan bahwa F sempat terlihat dengan mata merah, namun hanya sedikit, dan tidak ada kejadian mencurigakan yang terjadi di kelas.

Namun, pernyataan dari guru tersebut tak cukup untuk meyakinkan keluarga F, terutama Bi Erna yang merasa ada yang tidak beres.

Ia menilai luka pada mata anaknya lebih mirip akibat pukulan atau benda tumpul, bukan karena kebanyakan bermain HP seperti yang disebutkan pihak sekolah.

Kasus ini semakin memanas ketika seorang oknum yang diduga kuat sebagai guru di sekolah tersebut, melalui akun media sosial, marah dan membantah tuduhan adanya kekerasan terhadap F.

Dalam sebuah pesan yang diterima oleh akun yang memviralkan kasus ini, oknum guru tersebut menyebutkan bahwa tuduhan tersebut tidak masuk akal.

“Mana mungkin kedua mata F terkena pukulan di kelas,” kata oknum tersebut dengan nada kasar.

Meskipun demikian, hasil pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bunda Palembang menunjukkan bahwa F mengalami pecahnya pembuluh darah di sekitar mata, yang diduga akibat pukulan atau benda tumpul.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved