Penculikan Siswi SMP di Palembang
'Meresahkan' Orang Tua Siswi SMPN 30 Palembang Berharap Pelaku Penculikan Anaknya Segera Ditangkap
Guntur (50) langsung bergegas pulang dari Indralaya, Ogan Ilir ke Kota Palembang begitu mendapat kabar putrinya Elsa hendak diculik.
"Adek sekolah di mana?" kata Elsa menirukan omongan pelaku.
"Saya jawab sekolah di SMPN 30." jawab Elsa.
"Mau diantar tidak?" kata pelaku
Elsa menolak tawaran tersebut. Salah satu pelaku kemudian mencoba merayunya lagi, "Ayo diantar saya, kita lewat depan."
Namun, Elsa menolak karena ia tidak pernah melalui jalur itu.
Saat Elsa menolak ajakan untuk diantar, situasi berubah menjadi kekerasan.
Salah satu pelaku menariknya, sementara Elsa berteriak menolak.
Sayangnya, teriakannya tak terdengar oleh warga di lorong yang sepi itu.
Momen paling menegangkan adalah ketika Elsa melihat salah satu pelaku memegang suntikan.
"Pelaku yang pegang suntikan itu berkata mau menyuntik lengan kanan. Langsung saya dekati, suntikannya terjatuh," kata Elsa.
Pelaku yang marah kemudian menarik tangan kirinya untuk dimasukkan ke mobil, dan bahu Elsa dipukul dengan kayu.
Dalam kepanikan, Elsa melakukan perlawanan
menginjak kaki pelaku yang menariknya.
Kemudian menggigit tangan salah satu pelaku.
"Ku gigit tangan, Pak. Lalu pelaku kabur," katanya.
Elsa mengaku jumlah pelaku empat orang, adapun perannya yakni dua orang pelaku pria di luar, berhadapan langsung dengannya.
Satu pelaku pria sebagai sopir mobil.
Satu pelaku perempuan yang bertugas mengawasi dan melihati situasi.
Setelah pelaku kabur karena perlawanan Elsa dan gagal masuk ke lorong kecil, Elsa berhasil menyelamatkan diri.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.