Berita Pertamina Plaju

INOVASI Sistem IMTA, Pokdakan di Sungai Gerong Berhasil Efisiensi Pakan dan Turunkan Limbah Budidaya

Dengan Inovasi Sistem IMTA, Pokdakan di Sungai Gerong Berhasil Efisiensi Pakan dan Turunkan Limbah Budidaya, Limbah Menurun Drastis

Editor: Welly Hadinata
Pertamina
Dengan Inovasi Sistem IMTA, Pokdakan di Sungai Gerong Berhasil Efisiensi Pakan dan Turunkan Limbah Budidaya, Limbah Menurun Drastis 

Selain itu, inovasi ini memungkinkan pembudidaya untuk menghasilkan tiga komoditas sekaligus, yakni ikan konsumsi, cacing sutera sebagai pakan benih ikan bernutrisi tinggi, serta tanaman Indigofera yang memiliki nilai ekonomis sebagai pakan ternak dan ikan.

Dampak lingkungan dari penerapan IMTA terlihat sangat nyata. Hampir seluruh parameter kualitas air menunjukkan perbaikan drastis dan kini berada dalam kisaran yang memenuhi baku mutu.

TSS turun dari 265 menjadi 16,2 mg/L, COD berkurang dari 114,7 menjadi 23,8 mg/L, dan BOD turun menjadi hanya 9 mg/L. Kadar amonia yang sebelumnya berada pada tingkat berbahaya turun menjadi 3,797 mg/L, pH meningkat dari kondisi asam 5,86 menjadi lebih netral pada angka 6,85, dan kadar oksigen terlarut meningkat secara signifikan dari 5,97 menjadi 10,97 mg/L.

Nitrat pun menurun dari 82,6 menjadi 8,814 mg/L. Seluruh perbaikan ini menjadikan sistem IMTA jauh lebih aman, stabil, dan ramah lingkungan dibandingkan metode konvensional.

Selain itu, integrasi biotreatment cacing sutera memungkinkan penghematan air hingga 60,0525 meter kubik per tahun, serta menghasilkan sludge yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman Indigofera.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU III Plaju, Siti Fauzia, menyampaikan bahwa IMTA bukan hanya inovasi teknologi, melainkan solusi ekologis yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Ia menegaskan bahwa melalui pendekatan ekonomi sirkular, limbah tidak lagi diperlakukan sebagai beban, tetapi sebagai aset baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan usaha budidaya masyarakat.

Apresiasi juga datang dari Ir. Septi Fitri, M.M., Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuasin yang meyakini inovasi ini dapat meningkatkan pertumbuhan & produksi budidaya ikan di Banyuasin. 

“Inovasi IMTA ini merupakan hal yang baru, saya juga apresiasi kepada Pertamina. Karena ini kita lihat di bagian atas itu akan dibudidayakan cacing sutra. Dan, juga kalau kita lihat hasil inovasi ini nanti yang hasil-hasil sisa makanan yang ada di dasar wadah budidaya itu bisa diminimalkan.

Jadi ini saya yakin kalau inovasi ini akan dilakukan, itu akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi budidaya kita. Mudah-mudahan inovasi ini juga akan meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya ikan kita di Banyuasin,” ujarnya.

Penerapan IMTA juga selaras dengan komitmen Pertamina terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Inovasi ini secara langsung mendukung upaya pencapaian SDG 6 melalui penghematan air dan pengelolaan limbah, SDG 12 melalui praktik konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, SDG 14 melalui perlindungan ekosistem perairan, serta SDG 8 dengan memberikan peluang pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat pembudidaya.

Dengan hadirnya inovasi ini, Kilang Pertamina Plaju kembali menegaskan perannya sebagai pelopor solusi keberlanjutan yang mampu mensinergikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam satu sistem terpadu demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved