Dari Sumsel ke Nasional, Irman Gusman Dukung Penuh Pembentukan PerKAB Nasional
Wacana pembentukan Perkumpulan Kekeluargaan Agam-Bukittinggi (PerKAB) berskala nasional, yang digagas oleh perantau
Ketua PerKAB Sumsel Noprizon dalam paparannya menjelaskan, Agam dan Bukittinggi sejak lama dikenal sebagai “lahan subur” lahirnya tokoh-tokoh besar bangsa.
“Ini kekuatan yang harus dihimpun,” kata dia.
Andri Warman menyela, jangan lupa bahwa dari sepuluh pahlawan nasional asal Sumatera Barat, delapan di antaranya berasal dari Agam dan Bukittinggi.
“Kekuatan ini harus dihimpun dan digerakkan secara nasional. Karena itu, PerKAB perlu menjadi organisasi payung berskala nasional dengan pusat di Jakarta,” timpal Noprizon, yang juga menjabat Ketua Badan Musyawarah Keluarga Minangkabau (BMKM) Sumsel.
Hal senada diungkapkan Marfendi, mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi. Ia menilai saatnya Agam dan Bukittinggi memiliki gaung seperti PKDP (Persatuan Keluarga Daerah Pariaman) yang telah mendunia.
“Jangan PKDP saja yang menggema ke seluruh nusantara, Agam dan Bukittinggi harus bisa,” tegasnya.
Deklarasi Nasional 7 Desember
Pada pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan pembentukan tim kecil yang bertugas melakukan inisiasi nasional.
Irman Gusman bersama PerKAB Sumsel, dengan dukungan Andri Warman, menugaskan Bakor Agam di Jakarta yang dipimpin Zefri (Ketua) dan Yonoviar (Sekjen) untuk menyiapkan deklarasi nasional pada 7 Desember 2025 mendatang.
“Mari satukan langkah. Ini bukan hanya organisasi kekeluargaan, tapi gerakan moral dan sosial untuk memulihkan semangat membangun kampung halaman dari perantau untuk daerah,” pungkas Irman Gusman.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.