SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM – Ketenangan Selasa pagi (19/8/2025) di pelataran puncak Gunung Dempo pecah seketika.
Sisa-sisa euforia perayaan HUT Kemerdekaan RI yang baru saja berlalu sirna, digantikan oleh pemandangan yang mendebarkan.
Tepat pukul 07.48 WIB, gunung yang menjadi kebanggaan masyarakat Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel) itu "terbatuk", menyemburkan kolom abu vulkanik putih pekat setinggi 1.300 meter ke angkasa.
Di bawah kepulan abu yang membubung tinggi itu, sekitar 60 pendaki yang masih menikmati suasana pagi di ketinggian, mendadak berada dalam situasi genting.
Mereka adalah rombongan terakhir dari total 725 pendaki yang tercatat oleh Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) sejak 13 Agustus lalu, yang sengaja datang untuk merasakan pengalaman magis merayakan malam 17 Agustus di puncak.
Perayaan yang seharusnya menjadi kenangan indah itu nyaris berubah menjadi petaka. Data di basecamp BRIGADE sontak menunjukkan lampu merah. Puluhan nyawa berada di zona yang kini berbahaya.
"Dari data yang ada di basecamp BRIGADE, terdata masih ada sekitar 60 pendaki yang berada di puncak Gunung Dempo saat kejadian erupsi tadi pagi," ujar Angga SR, Ketua BRIGADE Kota Pagar Alam, dengan nada cemas namun sigap.
Tanpa membuang waktu, Angga dan timnya segera bergerak. Instruksi tegas dikeluarkan, semua pendaki yang tersisa di puncak harus segera turun.
Tim penjemput pun diterjunkan untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan aman, menyisir jalur pendakian untuk membantu para pendaki yang mungkin panik atau kelelahan.
Situasi di lereng gunung menjadi tegang. Komunikasi terus dijalin antara basecamp dan para pendaki serta tim di lapangan. Kabar yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, membawa sedikit kelegaan.
"Kabar terbaru yang kami dapat, para pendaki sudah mulai bergerak turun dan sebagian sudah berada di jalur. Kami akan terus pantau kondisi mereka untuk memastikan tidak ada yang terdampak dari kejadian erupsi tadi pagi," lanjut Angga.
Erupsi kali ini terekam jelas oleh kamera CCTV di Pos Pemantau GAD dan seismogram.
Data dari situs Magma ESDM mengonfirmasi guncangan dengan amplitudo maksimum 30 mm selama hampir dua menit. Kolom abu yang tebal dilaporkan condong ke arah selatan.
Saat ini, status Gunung Dempo berada di Level II (Waspada). Rekomendasi tegas telah dikeluarkan, masyarakat dan wisatawan dilarang keras mendekati dan berkemah dalam radius 1 km dari kawah, serta menjauhi area bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara.
Kawah Marapi-Dempo kini menjadi pusat aktivitas berbahaya yang mengancam dengan potensi letusan dan gas vulkanik.