Berita Palembang

Dosen Universitas Sjakhyakirti Palembang Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Program R-System

Penulis: Hartati
Editor: Yandi Triansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGABDIAN DOSEN - Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sjakhyakirti, Arubina Bangsawan SE, MM mengimplementasikan Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dengan Pendekatan Coaching (R-System) MCG Rumah Bisnis Universitas Sjakhyakirti pada UMKM yang mendapat hibah program pengabdian dosen tersebut, Senin (18/8/2025)

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sjakhyakirti, Arubina Bangsawan, S.E., M.M., berhasil memenangkan hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) 2025.

Melalui program ini, ia meluncurkan inisiatif bernama “Turbo Challenge Percepatan UMKM” yang bertujuan membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas.

Arubina menjadi satu-satunya dari enam dosen di kampusnya yang lolos seleksi penerima hibah PKM tahun ini, sementara lima dosen lainnya berhasil dalam skema penelitian kompetitif nasional.

Program ini merupakan bagian dari komitmen Rektorat dan Yayasan Universitas Sjakhyakirti untuk terus mendorong inovasi dan pengabdian dosen demi kemajuan masyarakat.

Acara pembukaan program yang digelar Senin (18/8/2025) ini dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Maulan Irwadi, S.E., M.Si. Ia mengapresiasi sinergi antara akademisi dan praktisi yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Inti dari program ini adalah Metode R-System, sebuah pendekatan coaching yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan daya saing pelaku usaha.

R-System, yang merupakan akronim dari Rumah Bisnis System, mencakup tiga aspek penting:

Re-engineering Mindset, Mengubah pola pikir pelaku UMKM dari sekadar pekerja menjadi pengusaha.

Revitalization of Business Process, Melakukan perbaikan menyeluruh pada proses bisnis, mulai dari produksi, pengelolaan keuangan, hingga strategi pemasaran.

Resilience and Innovation, Membangun ketahanan bisnis dan mendorong inovasi pada produk atau jasa.

Menurut Arubina, program ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga pendampingan praktis.

Para mitra diajarkan untuk memiliki mentalitas pengusaha yang visioner, mengelola keuangan dengan cermat, memperbaiki pengemasan produk, dan memperluas pasar secara daring melalui e-commerce.

Dalam pelaksanaannya, dua UMKM di sekitar kampus Sjakhyakirti, yaitu Usaha Keripik “Rumah Rasa Fitagi” dan “Sarapan Pagi Mama Nisa,” terpilih sebagai penerima manfaat. Kedua usaha ini mendapatkan bantuan teknologi dan inovasi sebagai dukungan dari Kemdikbudristek.

"Agar proses pendampingan berjalan lancar, kami berikan bantuan alat teknologi. Selain itu, kami juga memantau perkembangan mereka setelah pelatihan untuk memastikan Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan bisa tercapai," jelas Arubina.

Hiryanti, salah satu penerima manfaat, mengungkapkan rasa senangnya.

"Dulu saya hanya fokus jualan harian saja. Tapi setelah dibimbing, saya termotivasi untuk menyisihkan penghasilan sebagai aset usaha agar bisa mengembangkan bisnis lebih besar lagi, bahkan sampai bisa buka cabang," ujarnya.

Ia juga bersyukur mendapatkan bantuan peralatan masak yang lebih besar, memungkinkannya memproduksi makanan dalam kapasitas lebih banyak.

Berita Terkini