Pembunuhan di Talang Putri Plaju

FAKTA Bapak-Anak yang Balas Dendam di Talang Putri Plaju Palembang, 'Saya yang Menusuk dan Menembak'

Editor: Welly Hadinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GELAR PERKARA --Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Andrie Setiawan dan Kapolsek Plaju, AKP M Andrian, saat menggelar perkasa dua pelaku pembunuhan atas korban Ridho TKP Talang Putri, Senin (11/8/2025)

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jemmy (39) pelaku pembunuhan yang membuat heboh di Talang Putri Plaju Palembang, mengakui bahwa dirinya dendam kepada korban.

Untuk melampiaskan balas dendamnya, Jemmy pun mengajak anaknya mencari korban Ridho. 

Dalam pengakuannya kepada polisi, Jemmy memang mengaku menaruh dendam yang sudah lama terhadap korban.

“Dendam, Pak. Saya ke sana dengan anak saya. Saat itu saya yang menusuk dan menembak korban. Saya mengaku salah,” ujar Jemmy dengan kepala tertunduk, saa rilsi di Mapolresabes Palembang, Senin (11/8/2025).

Jemmy bersama anaknya inisial RM (18) nekat menghabisi nyawa M Ridho (23), warga Jalan Kapten Robani Kadir Lorong Kelinci II, Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju.

Aksi pembunuhan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari (9/8/2025), sekitar pukul 01.20 WIB di Bengkel Karina Putri, Jalan Kapten Robani Kadir RT 12 RW 04, Kelurahan Talang Putri.

Motif pembunuhan terungkap sebagai dendam lama, lantaran korban Ridho disebut pernah melakukan pengeroyokan terhadap sepupu Jemmy hingga meninggal dunia.

Hal ini diungkap langsung oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, saat menggelar perkara didampingi Kasat Reskrim AKBP Andrie Setiawan dan Kapolsek Plaju AKP M Andrian, Senin (11/8/2025).

“Benar, setelah menerima laporan kami langsung melakukan olah TKP dan pengejaran terhadap dua tersangka. Keduanya berhasil kita tangkap di kawasan Merak,” ungkap Kombes Harryo.

Kronologi Kejadian

Pembunuhan ini pertama kali diketahui oleh saksi Septian Utama, pemilik bengkel tempat kejadian perkara (TKP), yang kala itu sedang tidur bersama keluarganya di dalam bengkel.

Ia terbangun karena mendengar suara gaduh dan teriakan minta tolong.

“Saksi melihat dari dalam, ada tiga orang di dekat korban dan tampak seperti sedang mengeroyok. Karena mengira itu tawuran, saksi takut dan tidak keluar,” jelas Harryo.

Beberapa menit kemudian, setelah suasana hening, saksi memberanikan diri keluar dan menemukan korban telah tergeletak bersimbah darah di bawah kursi kayu.

Di sekitar korban ditemukan senapan angin patah, pisau dapur dalam kondisi bengkok, serta ceceran darah.

Halaman
12

Berita Terkini