Di kelas 1 SD, kemampuan menulis angka tidak hanya terkait pemahaman bilangan, tetapi juga keterampilan motorik halus seperti memegang pensil dengan benar dan mengontrol gerakan tangan.
Dengan mengidentifikasi kemampuan motorik halus, guru dapat menyesuaikan target pembelajaran:
Siswa yang sudah terampil bisa langsung menulis 1–10.
Siswa yang belum terampil bisa fokus latihan motorik halus dan menulis angka lebih sedikit atau dengan bantuan media.
Strategi ini adalah bentuk pembelajaran berdiferensiasi dan berpihak pada peserta didik.
Kenapa bukan yang lain?
A → Memaksakan target yang sama akan membuat siswa yang belum siap kesulitan dan frustrasi.
B → Menyadari perbedaan penting, tetapi tanpa tindakan lanjut tidak cukup.
C → Menurunkan jumlah angka ditulis memang membantu, tapi tidak menyelesaikan masalah kemampuan motorik halus.
D → Mengurangi angka jadi 1–5 adalah solusi sementara, bukan penyesuaian berdasarkan kemampuan individu.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News