Penjelasan Berdasarkan Data:
- Guru cenderung lebih bisa menerima gagasan yang memiliki dasar data konkret: misalnya hasil observasi, survei siswa, atau tren peningkatan stres remaja yang didukung hasil riset.
- Ini mengurangi anggapan bahwa program ini hanya berdasarkan “perasaan” atau “kekhawatiran berlebihan”.
Fokus pada Tujuan Pendidikan Holistik:
- Program ini bertujuan bukan untuk mengurangi pelajaran, tapi meningkatkan kualitas belajar melalui kondisi psikologis yang lebih sehat.
- Bisa dijelaskan bahwa siswa yang sehat mentalnya akan lebih mudah fokus dan menyerap pelajaran.
Diskusi untuk Cari Solusi Bersama:
Misalnya: pelatihan dibuat singkat dan terjadwal, sesi refleksi tidak mengganggu jam inti, atau disisipkan di jam pelajaran yang ringan.
Dengan begitu, program tetap jalan, namun tidak mengganggu keseimbangan akademik.
Contoh Pernyataan yang Bisa Digunakan:
“Saya memahami kekhawatiran Bapak/Ibu, dan kami tidak bermaksud membebani atau mengambil waktu pembelajaran.
Namun, data observasi dan laporan guru BK menunjukkan banyak siswa mengalami stres yang memengaruhi fokus mereka.
Kita semua ingin hasil belajar meningkat, dan itu hanya bisa dicapai jika anak-anak merasa sehat, aman, dan tenang.
Mari kita diskusikan bagaimana program ini bisa kita sesuaikan agar tetap mendukung peran masing-masing guru.”
Kesimpulan:
Pendekatan yang empatik, berbasis data, dan melibatkan guru dalam proses penyusunan solusi adalah kunci keberhasilan implementasi program yang berorientasi pada kesejahteraan siswa.
Pilihan E mendorong kolaborasi daripada konfrontasi, dan memosisikan Anda sebagai pemimpin yang peduli namun tetap rasional.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News