Berita OKI

Raih Juara I Stand Terbaik di Swarna Songket Nusantara 2025, OKI Angkat Potensi Kerajinan Purun.

Penulis: Nando Davinchi
Editor: tarso romli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JUARA 1 - Stan OKI meraih juara I kategori stand terbaik. kabupaten Ogan Komering Ilir tampilkan konsep pameran yang unik dan informatif yang mengangkat keunggulan produk kerajinan dari bahan dasar purun.

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Menjadi daerah menorehkan prestasi di ajang bergengsi kancah nasional lewat perlombaan swarna songket nusantara 2025 bertempat di Benteng Kuto Besak Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Di mana Kabupaten Ogan Komering Ilir meraih juara I kategori stand terbaik. Berkat konsep pameran yang unik dan informatif, yang mengangkat keunggulan produk kerajinan dari bahan dasar purun.

Stand Kabupaten OKI mampu memukau dewan juri dan ribuan pengunjung dengan menampilkan berbagai produk kerajinan purun yang telah lama menjadi warisan budaya bagi  masyarakat yang tinggal di Kecamatan Pedamaran.

Material purun merupakan tanaman rawa yang diolah menjadi beragam produk kriya dengan sentuhan yang  modern seperti tas, dompet, tikar, hingga hiasan rumah lainnya.

Baca juga: Selvi Gibran Terpukau Kekayaan Songket Sumsel, Dorong Perkuat Branding Wastra Tingkat Dunia

Meskipun dikemas dengan desain kontemporer, produk-produk seperti ini tetap mempertahankan nilai tradisional yang sangat kuat.

Dalam keterangannya Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) OKI, Hj. Ike Meilina Muchendi mengaku keikutsertaan OKI dalam ajang ini bertujuan untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas. 

"Kami ingin tunjukkan dari bahan sederhana seperti purun, dapat lahir karya bernilai tinggi. Ini bukan hanya tentang estetika, tapi tentang warisan budaya dan pemberdayaan masyarakat setempat," ujarnya saat dihubungi, Rabu (6/8/2025) siang.

Ditambahkan Ike, kerajinan purun yaitu simbol pelestarian lingkungan. Proses produksi sepenuhnya alami dan bebas dari bahan kimia. 

Selain itu, produk-produk dikerjakan oleh para perajin lokal, mayoritas adalah ibu-ibu di desa Pedamaran.

"Kerajinan dikerjakan tangan-tangan perempuan tangguh di OKI. Melalui produk ini, mereka tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga meningkatkan ekonomi keluarga," sambungnya.

Menurutnya, keberhasilan stand OKI dinilai berkat dari konsep penyajian yang memadukan tradisi, inovasi, dan keberlanjutan.

Desain booth yang menampilkan nuansa etnik kontemporer memperkuat kesan bahwa produk lokal memiliki daya saing tinggi di pasar modern.

"Dekranasda OKI juga aktif membina perajin dengan pelatihan desain, pemasaran digital dan sertifikasi produk yang ramah lingkungan. Upaya dilakukan untuk pastikan keberlanjutan regenerasi perajin dan perluas akses pasar," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut juga Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Selvi Gibran mengaku mengapresiasi atas kreativitas peserta. 

"Kekayaan tekstil kriya Indonesia luar biasa. Lebih membanggakan adalah ketika generasi muda ikut serta menjaga dan kembangkan warisan budaya ini," ungkapnya, mengajak masyarakat terlibat aktif mengembangkan potensi di daerahnya masing-masing.

Simak berota menarik lainnya di sripku.com dengan mengklik Google News.

Berita Terkini