Pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, dengan lisensi AFC Pro, tentu telah menyiapkan formula jitu untuk menghadapi ketatnya persaingan Liga 2 musim 2025/26 yang akan dimulai pada Agustus mendatang.
Pengalamannya yang luas diharapkan mampu menarik pemain-pemain berkualitas. Beberapa nama bahkan telah dikabarkan akan mengisi skuad Sumsel United FC, seperti M. Nadhif (eks Persiraja), Shuto Asano (bek tengah), Ikuto Tokumoto (gelandang kiri), serta Ibrahim Bahsoun dari Lebanon.
Munculnya Sumsel United FC yang didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh ini tentu menciptakan persaingan panas, terutama dalam perburuan pemain.
Nil Maizar dikabarkan akan melirik pemain-pemain yang belum terikat kontrak dengan Sriwijaya FC.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi manajemen SFC, mengingat beberapa pemain yang sebelumnya menyatakan siap bergabung, kini juga menjadi incaran tim Liga 1 dan Liga 2 lainnya.
Mohammad David kembali menekankan pentingnya kejelasan kontrak bagi para pemain SFC. "Kita minta segera ada kejelasan manajemen Sriwijaya FC terkait persiapan tim jelang digulirkannya Liga 2 2025/26," pintanya.
Meski demikian, manajemen Sriwijaya FC tetap memberikan kebebasan bagi para pemain lokal untuk berkembang. "
Kalau menurut mereka Sumsel United lebih baik dibandingkan Sriwijaya FC, ya silakan. Kita tidak bisa menahan pemain untuk mengembangkan potensi," ujarnya.
Namun, harapan besar tetap disematkan agar para pemain memilih bertahan di Sriwijaya FC, demi nama besar dan sejarah panjang klub yang pernah menorehkan prestasi double winner.
"Kita tahu Sriwijaya FC sudah menorehkan sejarah prestasi persembahan double winner, dan nama besar di Sumsel," tutup David, menekankan pentingnya loyalitas terhadap Elang Andalas.