Hal itu ditandai dengan terlihatnya jalanan yang biasanya ramai, kini tampak kosong. 

"Kita lihat Alhamdulillah, sangat luar biasa, antusias dari masyarakat untuk memilih, berbeda pada tahun yang lalu," ungkapnya.

Fenomena ini tidak hanya dipengaruhi oleh libur nasional, tetapi juga oleh kesadaran demokrasi yang semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di media sosial.

Untuk hasil suara yang akan keluar nantinya, ia hanya bisa menyerahkan semuanya kepada Allah.

"Insya Allah, kita serahkan kepada Allah, dan serahkan kepada masyarakat Bengkulu, apapun pilihan itulah yang terbaik bagi masyarakat Bengkulu,"tutupnya.

Rencananya, Helmi Hasan, akan memantau perhitungan cepat atau quick count di salah satu hotel yang berada di Kota Bengkulu, sekitar pukul 15.00 WIB.

Derta Rohidin Berikan Hak Suara

Suasana di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Jl Sadang, Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu, nampak dipenuhi para pemilih, termasuk Derta Wahyulin Rohidin yang merupakan istri dari Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 2 Rohidin Mersyah. 

Derta didampingi putra pertamanya  Fahri ke TPS 10 Jl Sadang, pada Rabu (27/11/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat Derta Wahyulin Rohidin sampai di TPS 10 Jalan Sadang, para warga di sana menyambut baik juga menyampaikan suport.

Serta memberikan semangat kepada Derta Wahyulin Rohidin serta keluarga Rohidin Mersyah. 

Dengan mengenakan baju bernuansa pink fanta dengan balutan hijam berwarna kuning.

"Kita selalu optimis, seperti yang ditanamkan bapak (Rohidin, red). Bapak tidak coblos, kita ucapkan terimakasih kepada semua tim simpatisan Romer dan pendukung yang sudah menyalurkan tenaga dan pikirannya," kata Derta, usai coblos di TPS 10 jl Sadang, Rabu (27/11/2024).

Diketahui, TPS 10 ini merupakan TPS yang terdapat Daftar Pemilih Tetap (DPT) Calon Gubernur (Cagub) Bengkulu nomor urut 2, Rohidin Mersyah dan keluarga.

Dimana saat ini , Rohidin Mersyah tengah menjalani masa tahanan di KPK RI.

Pasalnya, pada Minggu (24/11/2204) lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Adc Gubernur Evriansyah alias Anca dan Sekdaprov Bengkulu  Isnan Fajri sebagai tersangka pemerasan dan gratifikasi.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com.