SRIPOKU. COM, PALEMBANG --Tiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang, akan melaksanakan debat pamungkas atau terakhir, sebelum memasuki masa tenang tahapan Pilkada.
Debat kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang putaran ketiga ini, diprediksi akan menjadi ajang yang lebih seru dan penentu kedepannya untuk masyarakat menentukan siapa calon yang akan dipilih nanti.
Dalam debat kali ini, ketiga pasangan calon (paslon) akan diberi kebebasan lebih besar, untuk menyampaikan penajaman strategi, pandangan, serta jurus andalan mereka masing-masing.
Bertempat di Novotel Palembang, Rabu (20/11/2024) debat terakhir ini dipastikan menghadirkan sejumlah pembaruan, yang membuatnya semakin menarik.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang Divisi Teknis dan Penyelenggaraan Pemilu, Sri Maryati mangatakan, bahwa debat ini akan berlangsung pada 20 November 2024.
“Debat kali ini berbeda, baik dari panelis maupun formatnya,” katanya.
Panelis yang dihadirkan merupakan wajah baru, dibandingkan dua debat sebelumnya, namun tim perumus yang merancang topik dan alur debat tetap sama.
Sri menjelaskan mengenai format baru, dimana para pendukung di belakang paslon.
Salah satu perubahan signifikan dalam debat ketiga ini adalah kehadiran delapan orang tim pendukung masing-masing paslon yang akan duduk di belakang mereka selama debat berlangsung.
Hal ini, menurut Sri Maryati, bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih strategis kepada tim pendukung untuk langsung mendampingi kandidatnya.
“Pada debat sebelumnya, tim pendukung hanya duduk di depan panggung, namun kali ini mereka akan berada tepat di belakang kursi paslon. Ini diadaptasi dari format debat pemilihan presiden dan gubernur, sehingga suasana akan lebih intens dan mendalam,” jelasnya.
Debat ini mengangkat tema besar 'Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Menuju Palembang Maju dan Internasionalisasi'.
Sementara ada tiga subtema yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan Kota Palembang saat ini, yaitu Kemakmuran Masyarakat dan Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan.
Subtema ini mengupas bagaimana paslon akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Kemudian, Pembangunan dan Pemerataan Infrastruktur Wilayah yang Berkelanjutan. Kandidat akan diminta memaparkan solusi mereka dalam meningkatkan konektivitas dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah kota.