Berita Viral

Alasan Guru Supriyani Cabut Surat Damai Terungkap, Akui Ada Tekanan, Kini Siap Bertemu di Pengadilan

Editor: pairat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kanan) Supriyani (kanan) Momen pertemuan guru Supriyani dengan Bupati Konawe Selatan dan keluarga korban. - Supriyani merasa tersirat adanya dorongan agar dirinya mengakui tuduhan penganiayaan terhadap anak Aipda Wibowo Hasyim, yang berinisial D (6), meski ia merasa tidak bersalah.

SRIPOKU.COM - Alasan Supriyani, seorang guru honorer di Konawe Selatan, memutuskan untuk mencabut surat kesepakatan damai dengan Aipda Wibowo Hasyim dan istrinya, Nurfitriana akhirnya terungkap.

Padahal sebelumnya guru Supriyani sudah menandatangani surat perdamaian dengan keluarga korban pada pertemuan Selasa (5/11/2024) lalu.

Namun usai berdamai, Supriyani mendadak mencabut kembali surat perdamaian.

Pencabutan surat perdamaian itu, ternyata karena Supriyani mendengar ucapan dari Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga sendiri.

Supriyani menyatakan, keputusannya itu dipengaruhi oleh beberapa ucapan Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, yang ia nilai membuatnya merasa tertekan dan dipaksa mengakui tuduhan yang tidak dilakukannya.

Pada pertemuan di rumah jabatan Bupati Konawe Selatan tersebut, yang sempat terekam media, Bupati Surunuddin mencoba mendamaikan kedua belah pihak.

Momen perdamaian itu bahkan terlihat hangat, di mana Nurfitriana sempat memeluk Supriyani.

Namun sehari setelah pertemuan, tepatnya pada Rabu (6/11/2024), Supriyani menyatakan membatalkan kesepakatan damai tersebut.

Perdamaian antara guru Supriyani dengan Aipda WH dan istrinya di Rumah Bupati Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (5/11/2024). (Kolase Tribunnews.com)

Baca juga: Tunggu 1 x 24 Jam Guru Supriyani Minta Maaf, Bupati Konawe Selatan Meradang Usai Surat Damai Dicabut

Alasan Pencabutan Damai

Dalam tayangan di Nusantara TV, Supriyani menceritakan momen saat ia dipertemukan dengan orang tua korban.

"Kemarin pada hari Selasa tanggal 5 November kita dipertemukan di rujab Bupati dan itu panggilan dari Bupati langsung. Saya menghadap ke sana, di sana dipertemukan pada orang tua korban," ungkap Supriyani dilansir TribunnewsBogor.com pada Kamis (7/11/2024).

Supriyani menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan Bupati, ia merasa tersirat adanya dorongan agar dirinya mengakui tuduhan penganiayaan terhadap anak Aipda Wibowo Hasyim, yang berinisial D (6), meski ia merasa tidak bersalah.

"Saya tidak siap mengakui tuduhan itu, karena saya tidak melakukan perbuatan tersebut," tegas Supriyani.

Ucapan Bupati lainnya yang membuatnya berpikir ulang adalah mengenai karier dan keperluan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di masa depan. 

Supriyani merasa heran mengapa masa depannya dikaitkan dengan menyetujui perdamaian.

Halaman
123

Berita Terkini