Menurutnya, Indonesia kaya akan SDA, mulai dari bentang alamnya, negara kepulauan dan sebagainya. Harapannya bonus demografi pada 2045 nanti bukan menjadi bencana demografi, karena generasi yang tidak terdidik. Untuk itulah pentingnya SDM yang terdidik dan terlatih.
"Banyak lembaga internasional seperti IMF, World Bank dan sebagainya memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia terbesar nomor 4-5 dunia. Pertimbangan lembaga itu disebutnya melihat perkembangan Indonesia dalam 10 tahun terakhir," katanya.
Menurutnya, proyeksi lembaga internasional pada 2040, China akan menjadi nomor 1, India kedua, USA ketiga, Indonesia keempat dan seterusnya. Invisible or not, PHP (pemberi harapan palsu) atau tidak, tapi ia meyakini orang yang optimis ini akan terjadi.
Mendagri juga meminta para kepala daerah tidak melepaskan fokus anggaran untuk kesehatan dan pendidikan di APBD masing-masing daerah. Anggaran yang diperuntukkan untuk dua bidang itu harua tepat sasaran, efektif dan efisien.
"Saya minta kepala daerah tidak lepas dari program kesehatan dan pendidikan di APBD, harus betul-betul tepat sasaran, efektif dan efisien untuk menciptakan anak muda dan tenaga kerja yang unggul," katanya.
Dia mencontohkan Singapura yang tak memiliki SDA tapi mampu menjadi besar karena punya SDM yang baik, sehingga peningkatan kualitas, kapabilitas SDM harus menjadi yang utama.
"Berkaca dari Singapura suatu negara atau daerah bukan maju karena SDA-nya tapi karena SDM-nya. Contoh Singapura tidak punya SDA apapun. Dubai juga tidak punya, tapi mereka berhasil memanfaatkan posisi geografisnya untuk industri penerbangan, menjadi transit point penerbangan karena buka 24 jam," katanya.
Dia juga menyebut China, yang pada saat kunjungan pada 1998 masih banyak rumah kumuh, negara ekonomi lemah, masih banyak yang memakai sepeda, banyak sampah dan sebagainya. Namun, 26 tahun kemudian menjadi negara besar.
Sementara itu Sugeng Hariyono mengatakan, Rakornas kali ini mengangkat tema Kolaborasi Program Pengembangan Sumberdaya Manusia Aparatur Pemerintahan Dalam Negeri Dalam Mensukseskan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.
"Maksud dari kegiatan ini agar terciptanya kolaborasi antara BPSDM kementrian dan lembaga serta BPSDM daerah untuk mewujudkan kompetensi unggul aparatur di bidang teknik, manajerial, sosial kultural dan pemerintahan," katanya
Sedangkan tujuan kegiatan ini untuk memberikan dukungan atas SDM yang kompeten di pemerintahan.
Sementara itu Kepala BPSDMD Provinsi Sumsel Prof. Dr. H.M. Edward Juliartha, S.Sos., M.M menambahkan,
Rakornas ini mengundang seluruh stakeholder terkait dan juga BPSDM seluruh Indonesia.
"Harapannya bisa menyatukan beberapa pandangan terkait SDM yang lebih efektif dan efesien. Ada beberapa isu yang direkomendasikan seperti pembentukan asosiasi BPSDM se Indonesia. Lalu rencana untuk badan layanan umum daerah dan alokasi dana pengembangan SDM dari APBD," katanya.
Menurut Prof Edward yang juga sebagai Pjs Bupati OKU Timur ini mengucapkan terimakasih atas dipilihlah Sumsel sebagai tuan rumah di kegiatan Rakornas BPSDM.
"Terselenggaranya kegiatan ini atas kerja keras bersama dan netralitas ASN jadi yang utama," katanya.