Musim Kemarau Dominasi Sumsel, BMKG Sumsel Imbau Warga Waspada Kebakaran dan Hujan Ekstrem

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Sumsel, atau 86 persen, kini telah memasuki musim kemarau.

Dari 14 zona musim yang ada, 12 zona di antaranya sudah berstatus kemarau, sementara dua zona lainnya masih dalam masa peralihan.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis, menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar wilayah sudah kemarau, peluang hujan masih ada, terutama pada dasarian (10 harian) depan.

Namun, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak yang mungkin timbul selama periode ini.

"Masyarakat harus waspada terhadap potensi peningkatan titik panas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, hujan yang tiba-tiba disertai petir dan angin kencang juga berpotensi terjadi. Selalu jaga kebersihan lingkungan sekitar," ujar Wandayantolis, Minggu (10/8/2025).

Menurut prediksi BMKG, curah hujan pada dasarian kedua Agustus 2025 hanya akan berada pada kategori rendah dan sedang.

Curah hujan rendah (0-50 mm) diperkirakan terjadi di Palembang, Prabumulih, sebagian besar PALI, Muara Enim, OKU Timur, Empat Lawang, serta beberapa wilayah lainnya.

Sementara itu, curah hujan sedang (50-150 mm) diprediksi terjadi di wilayah barat Sumsel, seperti Pagar Alam, OKU Selatan, Mura, dan Muratara, hingga ke wilayah timur laut, termasuk OKI, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

"Peluang curah hujan tinggi dan sangat tinggi tidak ada pada dasarian ini karena sebagian besar wilayah Sumsel sudah memasuki musim kemarau," tambah Wandayantolis.