Mata Lokal Desa

Mengenal Desa Muara Sungai Tanah Abang PALI, Setiap Warga Miliki Hewan Ternak Topang Perekenomian

Penulis: Apriansyah Iskandar
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Desa Muara Sungai PALI, Hidayat Dani saat menyambangi rumah warga, Jumat (1/11/2024).

Sebagaimana diketahui, kotoran sapi merupakan limbah berbahaya yang menghasilkan bakteri. Namun, setelah melalui proses yang panjang, gas metana yang dihasilkan menjadi berharga dan dapat dijadikan sebagai energi yang bermanfaat bagi warga, serta dapat menjadikan Desa Muara Sungai sebagai Desa Mandiri Energi (DME).

"Untuk sementara waktu sebagai tahap percobaan ini telah di bangun 2 unit intalisasi biogas, dimana dalam 1 unit di suport 6 ekor sapi. Biodigester ini dibangun dari Tedmond Air kapasitas 1200 liter. Kemudian dimodifikasi, lalu dimasukan kedalam lobang tanam sesuai kebutuhan yang ada di kandang sapi tersebut.Satu Biogester dengan kapasitas 1200 liter itu mampu menampung sekitar 30 kilogram kotoran sapi perhari. Sehingga dapat menghasilkan biogas untuk kebutuhan tiga rumah tangga,"terangnya.

Rencana kedepannya, Hidayat mengatakan inovasi ini akan terus berkelanjutan, pihaknya juga berencana akan membangun intalasi biogas ini lebih banyak lagi dengan menggunakan dana desa, agar para warga pemilik ternak dapat mengolah kotoran ternak nya dengan baik.

Menurutnya inovasi ini bukan tentang berbicara soal biogas rumah tangga saja. Potensi limbah dari biogas yang sudah tak berbau ini diyakininya mampu menyuburkan lahan dan pupuk bagi tanaman.

Tentunya, selain menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengelolaan limbah peternakan.

Dengan cara kerjanya yang sederhana namun efektif, selain biogas, inovasi ini juga menghasilkan pupuk organik yang bisa bernilai ekonomi bagi para warga.

"Output dari proses tersebut berupa energi dan pupuk padat cair yang langsung bisa diaplikasikan ke tanaman. Rencananya kami akan mengembangkan ini juga, agar dapat bernilai ekonomi, kami juga rencananya akan memanfaatkan peran Bumdes untuk pengembangan pupuk organik ini nanti," ucapnya.

Apalagi pupuk organik dari biogas ini, sudah dirasakan manfaatnya oleh salah satu warga yang rumah nya sudah ada intalisasi biogas.

Dimana dengan menggunakan pupuk organik hasil dari biogas tersebut, hasil pertanian tanaman sayuran warga meningkat.

"Jadi banyak sekali manfaatnya, disamping mengatasi limbah kotoran sapi, menghemat pengeluaran biaya gas rumah tangga, pupuk organik nya juga terbukti membantu menyuburkan tanaman warga," ujarnya.

Selain menjadi proyek percontohan (pilot projects) pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas rumah tangga dan pupuk organik.

Desa Muara Sungai juga memiliki inovasi lainya yang dapat meningkatkan pendapatan warga.

Inovasi yang dimaksud yakni pengembang biakan kambing Peranakan Etawa (PE), dimana dalam satu kepala keluarga (KK) diberikan bantuan sepasang kambing peranakan etawa melalui anggaran dana desa tahun 2023, untuk dikembang biakan.

Saat ini sudah tercat sebanyak 60 kepala keluarga (KK) yang sudah disalurkan bantuan kambing peranakan etawa. Dan kambing yang sudah diterima itu, sudah berkembang biak.

"Alhamdulilah saat ini kambing-kambing yang diberikan kepada warga sudah berkembang biak, bantuan ini menggunakan anggaran dana desa tahun 2023, dalam 1 kepala keluarga kami berikan sepasang kambing jantan dan betina untuk dikembang biakan, kami sampaikan kepada para warga yang menerima kambing ini untuk tidak menjual kambing ini sebelum berkembang biak menjadi banyak. Sehingga harapan kami nantinya melalui inovasi ini dapat menjadi tambahan pendapatan ekonomi bagi warga," tuturnya.

Halaman
123

Berita Terkini