SRIPOKU.COM,PALI- Desa Muara Sungai Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI Sumatera Selatan, dikenal dengan desa yang memiliki populasi hewan ternak sapi yang cukup banyak.
Hampir setiap rumah tangga di desa itu memiliki sapi untuk menopang ekonomi. Tak ayal, ketersediaan kotoran sapi di desa Muara Sungai juga melimpah.
Masalahnya, potensi itu selama ini belum termanfaatkan. Alih-alih dimanfaatan, kotoran sapi yang melimpah ditumpuk begitu saja hingga menimbulkan pencemaran.
Hal inilah yang mendorong Kepala Desa Muara Sungai Hidayat Dani untuk mencari solusi bagaimana caranya agar limbah kotoran sapi ini bisa termanfaatkan dengan baik.
Dia pun menyampaikan idenya itu kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten PALI untuk bagaimana caranya agar limbah kotoran sapi ini bisa termanfaatkan dan tidak mencemari lingkungan.
"Ide ini muncul awalnya karena banyak sekali para warga kita beternak sapi, jadi kami sebagai Pemerintah Desa melihat untuk membuang kotoran sapi ini sangat jauh, jika dibiarkan saja berbau, oleh karena itu kita berkomunikasi dan menyampaikan nya dengan ibu Deasy dari Balitbangda terkait permasalahan kotoran sapi ini agar bisa dimanfaatkan dan dijadikan biogas,"kata Hidayat, Jum'at (1/11/2024).
Dalam beberapa waktu tertentu Hidayat menyampaikan permasalahan tersebut, hingga akhirnya saat ini Desa Muara Sungai dijadikan sebagai proyek percontohan (pilot projects) pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas rumah tangga dan pupuk organik.
Sebagai langkah untuk mengembangkan pilot projects di Desa Muara Sungai, Balitbangda PALI mendatangkan langsung tenaga ahli dari Universitas Sriwijaya (Unsri) yang dipimpin oleh Ir. Arfan Abrar, S.Pt.,M.Si.,Ph.D, IPM.
Dengan kerja kolaborasi antara Pemerintah Desa, Peternak, Balitbangda dan tenaga ahli dari Unsri, pada tahap awal dijadikan pilot projects Biogas, saat ini telah dibangun 2 unit biodigester instalasi Biogas Skala rumah Tangga (BSRT) dan telah di manfaatkan beberapa warga yang memiliki hewan ternak.
Ikhtiar Hidayat tak sia-sia, melalui teknologi itu, kotoran sapi yang tadinya terbuang menjadi termanfaatkan. Hanya dari kotoran sapi yang diproses melalui biodigester kompor rumah tangga bisa menyala tanpa membutuhkan gas elpiji.
Sebelumnya warga tak tahu, limbah kotoran sapi itu rupanya menyimpan sumber energi besar. Kotoran sapi ternyata bisa diproses menjadi biogas untuk keperluan rumah tangga.
Keberhasilan mengubah kotoran sapi menjadi biogas membuat warga lain menjadi antusias untuk mengusulkan pengadaan biogas di rumahnya.
"Dengan ini kami sangat terbantu, pemanfaatan limbah ternak sapi, dapat menciptakan sumber energi yang berkelanjutan. Biogas yang dihasilkan tidak hanya dapat digunakan sebagai bahan bakar, tetapi juga limbah cair dan padatnya dapat dijadikan pupuk organik,"ungkapnya.
Oleh karena itu Hidayat mengatakan ingin menjadikan inovasi biogas ini sebagai inovasi yang berkelanjutan bagi pemerintah desa Muara Sungai.
Karena dengan latar belakang Desa Muara Sungai yang memiliki sumber daya mumpuni pada sektor peternakan, melalui inovasi ini dapat menghasilkan manfaat yang positif dalam mencegah pencemaran lingkungan.