Dia mengingatkan pesan dan arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk tidak bermain dua kaki.
Menurutnya, Gibran sudah tidak bersikap tegak lurus dengan instruksi tersebut sejak bertemu dengan Prabowo pada Mei 2023 lalu.
"Saat itu, sebagai kader yang yunior, kami tidak menjatuhkan sanksi."
"Kami berikan nasihat untuk patuh pada aturan partai," kata Komarudin.
Meskipun begitu, Komarudin bersikap santai atas manuver Gibran itu.
Pasalnya, dia sudah sering melihat kader partai beralih ke partai lain atau bahkan berhenti.
===
Tak masalah dicap pengkhianat
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, manuver Gibran merupakan bentuk pengkhianatan.
"PDI-P untuk kesekian kalinya merasa dinafikan, dilangkahi, atau bahwa dikhianati oleh pilihan langkah politik keluarga Jokowi," kata Umam, dikutip dari Kompas.com, Kamis.
Sementara itu Gibran mengaku tidak masalah jika dicap sebagai pengkhianat lantaran memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang menjadi rival PDI-P di Pemilu 2024.
"Enggak apa-apa, itu enggak apa-apa," kata dia.
===
Mengapa PDI-P tak beri sanksi tegas?
Langkah PDI-P yang hingga kini tidak memberi sanksi tegas kepada Gibran menjadi sorotan.