SRIPOKU.COM - Berikut ini bahaya hujan abu ketika Gunung Merapi erupsi.
Kejadian Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023) membuat munculnya hujan abu.
Lantas seperti apa bahaya hujan abu ketika Gunung Merapi erupsi? Simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga: Detik-detik Gunung Merapi Erupsi, Sembur Awan Panas Hingga Hujan Api, Kondisi Seperti Malam Hari
Melansir dari KOMPAS.com, terjadinya hujan abu karena adanya jatuhan piroklastik saat gunung erupsi dan membentuk asap yang tinggi.
Abu yang muncul tersebut berasal dari partikel batuan gunung berapi yang hancur hingga berukuran kurang dari 2 milimeter.
Saat itu, terdapat energi yang mendorong asap hingga habis dan menyebabkan munculnya abu.
Penyebaran abu akan menyesuaikan arah angin yang menuju ke permukaan bumi.
Berdasarkan penelitian, abu vulkanik memiliki kandungan aluminium, silika, kalium dan juga besi.
Oleh karena itu, ketika abu bertebaran hingga menyebabkan hujan yang lebat akan berdampak besar.
Salah satu dampak dan bahayanya ialah pada jarak pandang saat melihat.
Pasalnya, hujan abu tersebut membuat sinar matahari terhalangi dan menyebabkan gelap gulita walaupun kondisi masih siang hari.
Selain itu, potensi guntur dan kilat dapat terjadi karena adanya gesekan partikel di atas gunung berapi.
Sementara bahaya hujan abu untuk lingkungan dapat merontokkan daun dan pohon-pohon kecil.
Kemudian lahan pertanian akan rusak, air bersih tercemari dan jalanan menjadi licin.
Tak hanya pada lingkungan, hujan abu berbahaya juga pada kesehatan.