Gunung Merapi Erupsi

Apa Itu Wedhus Gembel, Awan Panas yang Menyembur dari Erupsi Gunung Merapi, Berbahaya

Penulis: Nadyia Tahzani
Editor: Sudarwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apa Itu Wedhus Gembel.

Pertama, bagian fragmen batuan dalam berbagai ukuran, termasuk yang seukuran debu, dan kedua, gumpalan gas bersuhu 200-700 derajat celcius.

Kedua unsur ini bercampur mengalir secara turbulen dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam.

Pada Gunung Merapi, awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava baru, sering disebut "nuee ardente d' avalanche".

Awan panas jenis ini akan mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya, mengikuti arah aliran dari luncuran lava pada dasar lembah.

Dikutip dari situs volcanolive.com, pakar vulkanologi John Seach menyebutkan, Merapi merupakan satu gunung yang paling aktif dan berbahaya di dunia.

Merapi memiliki kubah lava dan selalu meletus dalam jangka satu sampai lima tahun, menjadikannya gunung paling aktif di Indonesia.

Dikutip dari Tribun Jogja, Wedhus Gembel ini pernah menewaskan banyak warga di lereng merapi pada tahun 2010 lalu.

Bahkan kecepatannya mencapai 200 km per jam saat turun dari punggung gunung.

Jarak luncur awan panas umumnya bergantung kepada volume dan formasinya dan bergerak mengikuti alur topografi dan lembah sungai.

Volume lebih besar akan menjangkau area yang lebih jauh akibat pengaruh momentum dan efek lain.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Tengah Hari Tadi, Hujan Abu Turun di Magelang

Tak heran apabila pada letusan besar, awan panas bisa menjangkau hingga 15 kilometer.

Awan panas letusan biasanya bisa mengalir sejauh lebih dari 8 kilometer dari puncak.

Selain volume, jauhnya jarak luncur awan panas juga dipengaruhi oleh temperatur yang lebih tinggi, kandungan gas lebih banyak, dan memiliki kecepatan awal lateral pada saat jatuh.

Dengan kondisi lebih banyak gas dan temperatur tinggi, wedhus gembel dipastikan merusak apa saja yang ditemuinya.

Jadi siapa pun yang berada di sekitar Merapi selayaknya tidak ingin bertemu dengan "binatang" satu ini.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Berita Terkini