SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM -- Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah Kecamatan di Kabupaten Lahat, Kamis (9/3/2023), bencana ini membuat beberapa kecamatan menjadi lumpuh karena akses jalan yang terendam banjir.
Bahkan jalan lintas utama dan alternatif menuju Kota Pagar Alam sempat ditutup total karena banjir bandang menutupi badan jalan.
Tidak hanya itu tanah longsor juga membuat jalan alternatif Pagar Alam - Lahat tidak bisa dilewati.
Selain itu sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Lahat rusak akibat terjangan Banjir Bandang tersebut.
Seperti yang terjadi di Desa Sadan Kecamatan Jarai tepatnya diarah Sawah Libagh.
Puluhan hektar sawah rusak dan terandam lumpur dari banjir bandang dari Sungai Rantai Dedap.
Bencana ini selain merusak rumah, areal pertanian dan bangunan lain, juga menyisakan trauma sejumlah warga termasuk Eko (34) warga Desa Sadan.
Baca juga: Breaking News : Banjir Bandang Landa OKU Selatan, 3 Unit Rumah Warga Dilaporkan Hanyut
Saat kejadian Banjir Bandang Kamis (9/3/2023) dini hari, Eko bersama anak dan istrinya sedang bermalam dilahan sawah mereka.
"Tadi malam kami sekeluarga memang sedang bermalam di sawah, saat dini hari saya terbangun mendengar suara gaduh dari bawa pondok. Namun saat saya lihat ternyata suara tersebut berasal dari aliran sungai yang sudah berada tepat dibawa pondok saya," ujarnya.
Melihat itu dirinya langsung membangunkan istri dan anaknya dengan tujuan untuk pergi dari pondok. Namun melihat arus sungai yang sudah deras dirinya takut meninggalkan pondok membawa anak istrinya.
"Anak dan istri saya sudah menangis karena takut pondok kami terbawa arus. Dengan rasa takut kami terpaksa menunggu hingga matahari terbit untuk bisa keluar dari pondok," katanya.
Saat menunggu matahari terbit Eko sudah pasrah jika hal buruk terjadi pada mereka.
Pasalnya terdengar salah satu tiang pondok miliknya sudah terbawa arus sungai.
"Cuma bisa pasrah kak, sebab untuk keluar pondok kami tidak bisa dan takut. Saya hanya berharap pondok kami tidak hanyut terbawa arus," ungkapnya.
Saat air sudah mulai surut Eko langsung membawa anak dan istrinya keluar meninggalkan pondok kearah dataran yang lebih tinggi.