Bisa melalui pengecekkan CT Scan atau MRI untuk bisa mengetahui secara detail kondisi sella tursika.
Pengecekkan darah dan juga prosedur mendeteksi kadar hormon juga bisa dilakukan sebagai penunjang pemeriksaan.
Dokter akan memantau kondisi kelenjar pituitari sehingga bisa melakukan vonis yang pasti.
Jika kelenjar pituitari tidak mengalami perubahan secara signifikan dan funsi hormon tidak terganggu maka hanya perlu melakukan pemantauan rutin.
Berbeda kondisi apabila kelenjar pituitari menyusut dan menganggu fungsi horman, maka pengobatan serius harus segera dilakukan.
Baca juga: Apa Itu Penyempitan Sumsum Tulang Belakang? Penyakit Diderita Ruben Onsu, Ini Gejala Awal Terjadi