Apa itu Empty Sella Syndrome? Penyakit Langka Diderita Ruben Onsu, Ini Gejala dan Cara Pengobatannya

Penulis: Melati Putri Arsika
Editor: adi kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruben Onsu saat menceritakan penyakti Empty Sella Syndorme yang dideritanya.

SRIPOKU.COM - Publik dikejutkan dengan kabar Ruben Onsu yang mengidap penyakit Empty Sella Syndrome.

Banyak yang mencari tahu tentang penyakit Empty Sella Syndrome ini.

Lantas, apa itu Empty Sella Syndrome itu?

Baca juga: Ruben Onsu Alami Sakit Parah, Fairuz dan Sony Septian Ungkap Kondisi Suami Sarwendah: Terlihat Tegar

Ruben Onsu saat menceritakan penyakti Empty Sella Syndorme yang dideritanya.

Sripku.com merangkum dari berbagai sumber, Empty Sella Syndrome (ESS) atau disebut juga Sindrom Sella Kosong merupakan kondisi langka yang terjadi pada sella tursika.

Sebagai pelindung kelenjer pituitari, sella tursika terletak pada bagian dasar tulang tengkorak.

Kelenjar pituitari memiliki ukuran seperti kacang polong.

Berfungsi memproduksi hormon penting yang mengatur berbagai fungsi organ tubuh manusia.

Sehingg jika terjadi gejala Empty Sella Syndrome bisa mengganggu kerja hormon.

Kelenjar pituitari mengalami perubahan bentuk dan menyusut karena masalah pada bagian sella turcica.

Penyakit yang diidap Ruben Onsu ini dapat menyebabkan ketidakseimabangan hormon, sakit kepala hingga masalah penglihatan.

Namun, secara medis belum diketahui penyebab pasti dari penyakit Empty Sella Syndrome.

Kendati begitu, ada beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita penyakit langka ini.

Salah satu gejala yang ditimbulkan Empty Sella Syndrome ialah tidak tahan dengan suhu dingin.

Bahkan diungkapkan Ruben Onsu, ketika sudah merasakan kedinginan, kondisi mata Ruben Onsu menjadi buram dan kabur.

Bahkan parahnya bisa membuat tubuh suami Sarwendah ini menjadi kaku.

Selain itu, Empty Sella Syndrome memikili gejala berupa sakit kepala, turunya kualitas penglihatan, mata kering dan terjadinya tekanan darah tinggi.

Di bagian hidung bisa mengeluarkan cairan jernih yang tidak berbau.

Bagi perempuan, akan mempengaruhi menstruasi sehingaa tidak teratur.

Dalam hal seksual, gejala awalnya berupa penurunan gejala seksual, infertilasi dan impoten.

Kondisi Ruben Onsu saat menjalani endoskopi di rumah sakit Singapura. (capture/YouTube/TehOnsuFamily)

Penyakit yang diderita Ruben Onsu ini ternyata memiliki dua tipe.

1. Empty Sella Syndrome Primer

Untuk penyakit tipe, medis ini belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Namun, diketahui kalau kondisi ini bisa terjadi karena adanya keadaan cacat sejak lahir.

Sehingga menyebabkan sobekkan kecil pada lapisan pembungkus otak.

Lalu membuat cairan di otak atau serebrospinal bocor dan masuk ke bagian sella tursika.

Hal itulah yang membuat kelenjar pituitari menyusut dan tidak mampu melakukan kerjanya.

2. Empty Sella Syndrome Sekunder

Tipe ini terjadi ketika adanya gangguan pada sella tursika yang disebabkan karena terjadinya cedera di kepala.

Selajutnya dikarenakan terapi radiasi, riwayat operasi, tumor otak, infeksi ensefalitis, dan sindrom sheehan.

Dari kedua tipe penyakit Empty Sella Syndrome, membutuhkan pengobatan medis sedini mungkin.

Bisa melalui pengecekkan CT Scan atau MRI untuk bisa mengetahui secara detail kondisi sella tursika.

Pengecekkan darah dan juga prosedur mendeteksi kadar hormon juga bisa dilakukan sebagai penunjang pemeriksaan.

Dokter akan memantau kondisi kelenjar pituitari sehingga bisa melakukan vonis yang pasti.

Jika kelenjar pituitari tidak mengalami perubahan secara signifikan dan funsi hormon tidak terganggu maka hanya perlu melakukan pemantauan rutin.

Berbeda kondisi apabila kelenjar pituitari menyusut dan menganggu fungsi horman, maka pengobatan serius harus segera dilakukan.

Baca juga: Apa Itu Penyempitan Sumsum Tulang Belakang? Penyakit Diderita Ruben Onsu, Ini Gejala Awal Terjadi

Berita Terkini