Berita Palembang

PW Gerakan Pemuda Ansor Sumsel Siap Ikuti Pelatihan Bela Negara, Hadapi Ancaman NKRI

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Sumsel Akhmad Zarkasih SHi MM yang juga Panglima Tertinggi Banser Sumsel (kiri) bersama Banser dari Sungsang, Banyuasin.


"Kalau untuk menerjemahkan bahasa Ketum PBNU itu mungkin saya tidak pantas. Cuma paling tidak, itu benar mungkin pandangan beliau secara umum, Islam ini kan harus jadi pemersatu. Di mana orang harus ibadah harus semua tenang, semua berkehidupan nyaman. Islam jangan dianggap untuk macam-macam. Yang namanya Rahmatan lil'alamin itu kan rahmat semua alam," kata Zarkasih. 

 

Yahya menyampaikan selama ini NU memiliki kesamaan pandangan dengan TNI AD dalam menjaga keutuhan NKRI.


Pertemuan antara dua tokoh ini dinilai sebagai keakraban antara kiai dan santri. Di mana Dudung Abdurachman mengatakan saat mudanya pernah menjalani kehidupan sebagai santri.


Diketahui, GP Ansor merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan. GP Ansor sudah berdiri sejak Muktamar NU ke-9 pada tanggal 24 April 1934 di Banyuwangi.


Adapun, Banser merupakan bagian dari Hadapi Ancaman NKRI, Ansor-Banser Bakal Dilatih TNI AD Usai Gus Yahya Sowan ke Jenderal Dudung. 


"Kalau sudah perintah kan harus dijalankan. Tapi kan belum ada sampai ke kita Provinsi atau di bawah. Kita baru baca di media. Mungkin kami nanti dipanggil," tegas Zarkasih. 


Ketika ditanya apakah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staqut
telah menyampaikan bahasan bela negara pada saat peringatan Harlah NU ke-99 wilayah Barat di Jakabaring Sport City Palembang, menurut Zarkasih itu belum. 

 

"Belum (disampaikan terkait bela negara), itu acara Harlah NU. Kita (GP Ansor dan Banser) kita hadir di situ karena berkewajiban NU ini orangtua kita harus kita jaga lahir batin. Banom itu kan artinya Badan Otonom. Ketika orangtua kita ada acara, ya harus kita jaga total lahir batin. Kita pernah mengawal pemerintah, mengawal kiyai, tidak berpikir honor, tidak pernah berpikir mendapat apa. Pokoknya ikhlas sajalah," pungkasnya. 

 

 

 

 


 

Berita Terkini