SRIPOKU.COM -- Selama ini nama Fatmawati dikenal sebagai penjahit bendera pusaka merah putih.
Namun para generasi penerus bangsa tak banyak yang tahu bagaimana perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Sebagai ibu negara, dirinya harus rela selalu berpindah-pindah mendampingi Presiden Soekarno menghindari penangkapan.
Fatmawati merupakan istri kedua Bung Karno.
Bung Karno tidak dapat mempertahankan rumah tangganya dengan Inggit Garnasih.
Keduanya resmi bercerai pada 1943.
Selanjutnya Bung Karno menikahi Fatmawati dengan cara yang unik.
Saat itu keduanya menikah dengan cara perwalian.
Bung Karno berada di Jawa dan Fatmawati berada di Bengkulu.
Fatmawati menikah dengan wakil Bung Karno, Opseter Sarjono, pada 1 Juni 1943.
Setelah prosesi pernikahan itu, Ibu Fatmawati dibawa ke Jakarta.
Setelah menikah dengan Soekarno, menjadi Ibu Negara merupakan peran yang sangat berat dan penting bagi Fatmawati.
Ia harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan terpisah dari Bung Karno untuk menghindari penangkapan.
Fatmawati jadi pejuang kemerdekaan
Selama masa memperebutkan kemerdekaan, Fatmawati berperan ganda.