Learning Loss Dan Gagalnya Fungsi Sekolah Di Masa Pandemi

Editor: Bejoroy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DR. Abdurrahmansyah Dosen Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang

Satu-satunya aspek yang mungkin dikuasai peserta didik adalah materi pengetahuan.

Namun, mengacu pada beberapa riset terakhir, ternyata sistem pembelajaran daring menunjukkan peningkatan hasil belajar semu (pseudo evaluation).

Di satu sisi nilai hasil belajar dalam bentuk skor cenderung meningkat, namun di sisi lain penguasaan kompetensi peserta didik terhadap materi pelajaran justru cenderung rendah.

Sebagai fenomena sosial pendidikan yang bersifat darurat dan tidak terduga, kebijakan learn from home (LFH) yang diterapkan pemerintah di masa merebaknya Covid-19 memang dapat dimaklumi.

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Namun, persoalannya adalah sejauhmana kesiapan pemerintah dalam mengorganisasikan sekolah dalam hal ini guru, tenaga pendidik, peserta didik, kurikulum, dan proses pem-belajaran yang efektif.

Meskipun tujuan pembelajaran secara komprehensif tidak dapat tercapai seluruhnya, setidaknya problem pengiring yang muncul dari pelaksanaan pembelajaran daring dapat diminimalisir.

Berdasarkan penelusuran penulis misalnya, masih banyak guru yang tidak mampu secara optimal mengorganisasikan kelas daring secara baik.

Kebijakan untuk mengiplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) singkat ternyata tidak dipahami oleh kebanyakan guru.

Sehingga yang terjadi adalah mengajarkan struktur kurikulum normal di masa yang tidak normal.

Ketidakmampuan guru dalam mengembangkan sistem pembelajaran online dengan berbagai model pembelajaran berbasis jaringan semakin memperburuk tampilan implementasi kurikulum di masa pandemic.

Akibat dari ketidakmampuan guru dalam implementasi kurikulum ini, maka munculah ambiguitas dalam menilai hasil belajar peserta didik dalam bentuk penilaian semu.

Harus dipahami bahwa kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum sangat berkaitan dengan pengetahuan guru mengenai kurikulum teoritik dan implementatif.

Update 1 Agustus 2021. (https://covid19.go.id/)

Pengetahuan tentang kurikulum selanjutnya mempengaruhi sikap guru terhadap perubahan kurikulum dalam bentuk respon dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang lebih efektif.

Guru yang sekedar mengajarkan struktur materi seperti pada kurikulum normal dan tidak melakukan redesain ulang sehingga sesuai dengan kondisi pandemic, merupakan sikap yang buruk dalam merespon perubahan kurikulum.

Halaman
1234

Berita Terkini