SRIPOKU.COM - Mendengar nama Sumanto, pria yang menghebohkan tanah air karena memakan mayat atau jadi kanibal ini memang sudah tak asing lagi.
Lama tak terekspos, kehidupan Sumanto berubah drastis setelah ditahan lalu direhabilitasi.
Lebih mendalami agama hingga sering diajak ke luar negeri.
Pria asal Desa Pelumutan, Purbalingga, Jawa Tengah itu menjadi perbincangan publik karena perilakunya pada tahun 2003 silam.
Baca juga: Iba Lihat Teman Meninggal, Susah Cari RS kerena Covid-19, Alasan Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun
Baca juga: Anies Baswedan Desak Kapolda Pajang Wajah Pelaku Kejahatan Ini, Gubernur DKI: Penjahat Kemanusiaan
Sumanto harus mendekam di balik jeruji besi karena kasus pencurian mayat.
Kala itu, Sumanto percaya bahwa daging mayat yang dimakannya bisa memberikan kekuatan supranatural. Ia mengaku telah memakan daging dari tiga mayat berbeda.
Perilaku menyimpang Sumanto hanya tinggal kenangan kelam masa lalu.
Kini ia telah menjadi 'manusia baru' yang siap menjalani kehidupan sebagaimana mestinya.
Sejak keluar dari penjara pada 24 Oktober 2006 silam, Sumanto tinggal di panti rehabilitasi mental An-Nur, Bungkanel,Purbalingga.
Sumanto sebenarnya sangat ingin pulang ke kampung halaman. Tapi apa daya, ia selalu ditolak warga di sana.
Mau tidak mau, ia pun harus rela menghabiskan waktunya berada di panti rehabilitasi.
Selama tinggal di panti An-Nur, Sumanto telah memperlihatkan progres perubahan sikap yang cukup signifikan.
Ia menjadi lebih dekat dengan Tuhan dan melakukan beberapa pekerjaan.
Hal itu diungkapkan pengurus panti rehabilitasi sekaligus orang yang merawat Sumanto, Haji Supono.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini: