Berita Muratara

Tak Ingin Mimpi Buruk Tahun 2019 Terulang Lagi, 2021 Muratara tetapkan Status Siaga Karhutlah

Editor: RM. Resha A.U
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota BPBD Kabupaten Muratara memadamkan api saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Rawas Ilir pada tahun 2019 lalu

SRIPOKU.COM, MURATARA - Sepuluh daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kesepuluh daerah itu termasuk Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) karena daerah ini kerap terjadi karhutla terutama saat musim kemarau.

Pemerintah Kabupaten Muratara telah menyiapkan tim Satuan Tugas (Satgas) untuk antisipasi dan penanggulangan karhutla tahun 2021 ini. 

Baca juga: 347,20 Gram Serbuk Putih di Kampung Narkoba Muratara Ternyata Cuma 34,20 Gram Sabu, Ini Faktanya

Baca juga: Update Penggerebekan Kampung Narkoba di Muratara, dari 18 yang Diamankan Hanya 3 yang Diproses Hukum

"Kami sedang mempersiapkan posko penanganan karhutla," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, Syarmidi, Selasa (15/6/2021). 

Syarmidi menyebut sebulan terakhir tidak ada titik api (hotspot) maupun kebakaran hutan atau lahan di Kabupaten Muratara. 

Kendati demikian, dalam berbagai kesempatan, pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat maupun korporasi agar tidak melakukan pembakaran lahan.

"Untuk saat ini antisipasi dari kami yaitu terus memberikan sosialisasi. Kami juga siagakan mobil pemadam kebakaran," katanya. 

Syarmidi mengungkapkan, kasus Karhutlah yang terjadi di Muratara pada tahun-tahun sebelumnya disebabkan karena warga membuka lahan untuk berkebun.

Dia berharap tragedi karhutla cukup hebat yang terjadi tahun 2019 tidak terulang kembali pada tahun ini. 

Baca juga: Vonis 4 Terdakwa Sabu Asal Muratara Masih Diperbincangkan, Hakim Persilakan Masyarakat Lakukan Ini

Baca juga: Penggerebekan Kampung Narkoba di Muratara, Kades yang Diamankan Kini Dipulangkan: Negatif

Dimana 755 hektar hutan dan lahan terbakar, yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Rupit, Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Nibung, Kecamatan Karang Dapo dan Kecamatan Rawas Ilir.

"Karhutla tahun 2019 itu kebanyakan sengaja dibakar untuk membuka kebun. Ada juga kebun perusahaan yang terbakar, jangan sampai terulang," harap Syarmidi. 

Sementara Bupati Muratara, Devi Suhartoni mengatakan baru-baru ini telah dilakukan simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan. 

Kegiatan itu dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Muratara. 

"Simulasi itu kami lakukan untuk persiapan mengadapi karhutla 2021. Kami pemerintah berkerjasama dengan semua pihak dan konsisten menangani karhutla," kata Devi. 

Dia terus mengimbau masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan yang dapat menimbulkan bencana kabut asap.

"Masyarakat dan perusahaan kami imbau jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Apalagi kita akan menghadapi musim kemarau," katanya. (Rahmat/TS)

Berita Terkini