SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kerap muncul pertanyaan mengapa doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT selama ini tak pernah dikabulkan?
Ada beberapa jawaban penting yang diungkapkan oleh Ustaz Abdul Somad dan beberapa sumber terpecaya, seperti dikutip dari kitap Shahih At Tarhgib wa At Tarhib, karangan Albani bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Beberapa pendapat menyebutkan, jika doa orang yang tengah Puasa akan mustajab alias menjadi doa yang dikabulkan.
Sebab itu, Nabi Muhammad pun mengajurkan Puasa Senin Kamis, karena ada hal-hal khusus dan hikmah luar biasa yang didapatkan, salah satunya doa orang yang berpuasa akan menjadi mustajab.
Namun muncul pertanyaan, seseorang sudah berpuasa kemudian berdoa, tetapi tak dikabulkan?
Maka Ustaz Abdul Somad mengatakan, ada beberapa adab dan tata cara yang harus dijalankan dan diikuti."Sebab doa ada adabnya, bahasa yang digunakan juga sangat penting, termasuk dibolehkan menggunakan bahasa Indonesia," ujarnya.
Namun tetap saja sebagian menggunakan bahasa Arab yang hafal.
"Doa jangan terlalu detil menyebutkan hal-hal kecil, tetapi jangan pula terlalu umum," jelas UAS sapannya.
Adab doa yang perlu diperhatikan
1. Dalam Keasaan Suci dan berwudhu
2. Sehabis Sholat wajib lima waktu atuapun sunat khusus
3. Dalam kondisi berpuasa atau sebelum berbuka juga dianjurkan untuk berdoa, tentuna dengan adab, misalnya selesai Sholat dan suci dari segala hadast.
4. Bacalah doa yang kamu hafal, namun diawali dengan pujian kepada Allah dan Sholawat kepada Nabi SAW
5. Kemudian baca doa selamat, dan baru memohon kepada Allah dengan sunguh-sungguh.
Berikut dijelaskan dalam QS Ghafir Ayat 60
"Berdoalah kepada ku, aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-KU akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,"
Lantas mengapa doa tak kabulkan?
Ada kalanya nada merasa semua adab sudah dijalankan, tetapi tetap tak dikabulkan Allah SWT.
Beginilah penjelasan Rasulullah SAW dalam hadist Ahmad
“Abu Sa’id radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada seorangpun yang berdoa dengan sebuah dosa yang tidak ada dosa di dalamnya dan memutuskan silaturrahim, melainkan Allah akan mengabulkan salah satu dari tiga perkara, baik dengan disegerakan baginya (pengabulan doanya) di dunia atau dengan disimpan baginya (pengabulan doanya) di akhirat atau dengan dijauhkan dari keburukan semisalnya”, para shahabat berkata: “Wahai Rasulullah, kalau begitu kami akan memperbanyak doa?” Beliau menjawab: “Allah lebih banyak (pengabulan doanya).”