Dari penjelasan tersebut, bahwa jika doa tak dikabulkan di dunia, maka akan dikabulkan di akhirat.
Mengapa Dianjurkan Puasa Senin Kamis dan Hubungannya dengan Doa Mustajab
Berikut ini Hadist tentang orang yang berpuasa dan doa-doanya dikabulkan
"Ada tiga dia yang tidak tertolak. Yakni doa orang yang berpuasa, ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doa orang yang terzholimi." (HR Tirmidzi)
Doa Mustajab Sebelum Atau Setelah Berbuka
Jika merujuk hadis di atas maka doa mustaba adalah saat sebelum berbuka, tetapi setelah berbuka pun tetap mustajab.
Maka disebutkan jika Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang berbuka yaitu ketika akan terbenam matahari. Karena saat itu terkumpul (sebab-sebab mustajabnya doa) berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di hadapan Rabb) karena ia berpuasa.
Lalu, Semua sebab ini adalah penyebab doa dikabulkan. Adapun setelah berbuka puasa, badan sudah segar lagi dan nyaman. Bisa jadi ia lalai (akan sebab-sebab mustajab).
Selain itu, terdapat hadits yang seandainya shahih maka doa mustajab itu setelah buka puasa yaitu doa: Dzahabaz dzama’ wabtallail ‘uruq wa tsabatal ajru insyaallah. Maka doa mustajab itu setelah berbuka."
Bacaan Niat dan Buka Puasa, Adab dan Tata Caranya
Simak bacaan niat puasa senin kamis lengkap dengan arti dalam bahasa Indonesia.
Dalam Buku Pintar Panduan lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum, bunyi bacaan niat puasa Senin Kamis sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi tana'ala"
Artinya: