Islam memberikan tuntunan kepada kita bahwa kualitas kesalihan vertikal ini tidaklah cukup, mesti disempurnakan lagi dengan kualitas kesalihan horizontal.
Seberapa kesadaran kita, Allah juga menyinari, membimbing, tata kita bertindak, berlaku dan tata hidup.
Sehingga tidak ada satupun kehidupan ini yang akan kita lepaskan dari nilai-nilai ketauhidan (ketuhanan).
Ini yang kita sebut 'lilladziina ahsanuu fii hadzihiddunya hasanah', bahwa setiap kebaikan yang tercermin di alam semesta, sepanjang hidup seseorang, sesuai dengan durasi yang disediakan Allah, akan bermakna hasanah jika dipandu dan didorong kesadaran imani yang dalam akan ketauhidan kepada Allah.
Dan pada saat yang sama terekspresi nyata dalam kehidupan riil di masyarakat.
Kesadaran dan kualitas kerohanian serta kesalihan horizontal ini terasa sekarang perlu kita kembangkan, bahkan hal ini menjadi sesuatu yang amat mendesak pada saat kita secara universal atau mundial.
Dunia kita sedang berada dalam satu ujian dan cobaan yang amat berat yakni pandemi Covid-19.
Di berbagai daerah dan bahkan pelosok dunia, orang makin lama semakin bosan, berfikir kritisnya nyaris hilang, tindakan-tindakan brutal dan kriminal pun bahkan semakin meningkat.
Sumber-sumber ekonomi menjadi berkurang, akses dan hasil perekonomian pun juga berkurang, sedangkan manusia tidak bisa hidup tanpa tunjangan-tunjangan dan faktor-faktor tersebut.
Oleh sebab itu, seringkali manusia kehilangan pegangan dan menjadi orang-orang yang kebingungan.
Pada saat seperti inilah kita beruntung bahwa dalam Islam kita memperoleh tuntunan yang sangat jelas.
Memang kita senantiasa berada dalam kegelapan hidup, di manapun kita berada akan dipukul dengan kehidupan yang berat jika kita tidak mampu menjaga 2 pilar.
Yakni, kesalihan vertikal dan kesalihan horizontal.
Firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 112 yang bunyinya :
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ
"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.