Buka Sekolah Tatap Muka Ditengah Pandemi, Epidemilogi: Keputusan Terburu-buru dan Tidak Tepat

Editor: Azwir Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. Iche Andriyani Liberty

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah Kota Palembang sudah mengumumkan akan kembali membuka sekolah tatap muka pada minggu kedua Januari 2021 mendatang.

KBM sekolah tatap muka ini akan dibuka, saat masih dalam masa pandemi Covid-19 di Kota Palembang meningkat.

Hal ini menuai kritik dari Ahli Epidemiologi Sumsel, Dr Iche Andriyani Liberty SKM M Kes yang menegaskan bahwa keputusan ini terkesan terburu-buru dan belum tepat untuk dilaksanakan di bulan Januari 2021 nanti.

Menurutnya, di kota Palembang tidak ada kesulitan dalam sekolah daring, sehingga seharusnya tidak dipaksakan untuk sekolah tatap muka, kecuali jika memang sekolah yang urgent.

"Kabarnya sekolah akan dibuka kembali oleh Pemkot Palembang jenjang SMK, SMP, SD, TK, anak-anak seusia itu terlalu riskan kalau harus sekolah tatap muka, banyak hal yang harus benar-benar dipastikan terkendali," ujarnya.

Fungsi sekolah diliburkan untuk memperketat dan melandaikan kurva, tapi kurva justru tidak melandai, dan malah akan membuka sekolah tatap muka.

Data kasus di Sumsel ada 602 kasus konfirmasi pada usia 5-14 tahun dan sebanyak 482 kasus konfirmasi pada usia 15-19 tahun.

Walaupun tingkat kematian tidak setinggi kasus konfirmasi pada orang dewasa, namun penularan pada anak-anak tetap saja terjadi.

Iche juga menambahkan sistem penjemputan juga tidak dapat dipastikan bagiamana kondisinya.

Hal ini karena orang tua yang kebanyakan ibu-ibu terkadang tidak sabar jika menjemput anak-anaknya.

"Kita tau apalagi ibu-ibu masih susah diatur, dan hal ini masih terkesan terburu-buru dan belum tepat jika dilaksanakan bulan Januari nanti," ujarnya, Rabu (23/12/2020).

Iche menyarankan, harusnya menunggu parameter pandemi ini terkendali, atau sudah herd immunity, dan masyarakat divaksin, kalau sekarang masih riskan dan beresiko.

"Kaji kembali mana yang menjadi urgent untuk tatap muka, kalau memang masih bisa dilakukan daring tolong daring dulu, demi kesehatan dan keamanan generasi mendatang," ujarnya.

Dampaknya tidak pernah tahu dalam jangka panjang seorang anak sudah terinfeksi, jangka pendeknya sudah diketahui, sedangkan jangka panjang belum ada risetnya.

Halaman
12

Berita Terkini