Orangtua Wajib Tahu, Pilihan Susu Pengaruhi Sembelit pada Anak, Perhatikan Cairan Melarutkan Susu

Editor: pairat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

SRIPOKU.COM-- Masa emas si kecil adalah di usia balita, terutama si kecil di usia 1-3 tahun yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Selain makanan, susu menjadi salah satu asupan yang akan melengkapi kebutuhan nutrisi anak.

Namun, orangtua perlu tahu, bagaimana menentukan susu yang baik untuk anak pada tahap usia ini.

Dokter anak sekaligus ahli gastro hepatologi Dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K), dalam live Instagram di akun Official Buumi Playscape memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan, anak 1-3 tahun sudah membutuhkan susu sebagai tambahan nutrisi untuk melengkapi ASI.

“Kalau bayi ASI itu diberikan sampai dua tahun. Kemudian di luar itu, ada yang mulai memberikan susu tambahan di luar makanan."

"Ini perlu dikonsumsi anak dengan jumlah yang cukup sebagai pendamping,” ujar Dr.Ariani.

Sementara, susu yang baik untuk diberikan pada anak di tahap usia ini adalah susu yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan kalsium.

“Dan juga ada zat-zat mikronutrien tadi misalnya magnesium, seng, kalium, zat besi, vitamin-vitamin,” kata Ariani.

Baca juga: KABAR GEMBIRA Vaksinasi Massal Terbesar dalam Sejarah Dimulai, Pekerja Kesehatan Jadi Prioritas

Baca juga: Johan Anuar Tempati Ruang Karantina Selama 14 Hari di Rutan Palembang, Cegah Penyebaran Virus Corona

Kandungan susu

Susu Segar. (https://www.alodokter.com/)

Baca juga: Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Cinde Keluhkan Proyek APC yang tak Kunjung Rampung

Baca juga: Orangtua Ini Kaget, Temukan Anaknya di Indekos dalam Kondisi Hamil Besar, Pacar : tak Siap Nikah

Lebih lanjut, Ariani mengungkapkan kandungan pada susu yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan anak, yakni, protein.

Protein yang terkandung di dalam susu sapi terdiri dari 20 persen protein whey dan 80 persen kasein.

“Dari 80 persen itu ada beta kasein. Nah, beta kasein itu ada varian A1 dan A2. Macam-macam kualitasnya,” ujar Ariani.

Saat ini susu dengan beta kasein A2 sedang banyak diteliti. Beta kasein A2 dihasilkan oleh sapi khusus yang kini pun sedang banyak dicari.

“Kenapa dicari karena, beta kasein A2 ini mudah diserap dan bisa mengurangi gangguan pencernaan yang ringan,” ujarnya.

Susu dan konstipasi

Ariani mengatakan, susu bisa menjadi salah satu faktor penyebab konstipasi atau sembelit pada anak.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa sembelit pada balita tak selalu karena susu.

“Salah satunya karena alergi protein susu sapi. Tapi jangan dibalik, kalau pup keras pasti alergi, itu belum tentu. Karena bisa saja ada fungsi cerna yang masalah,” ujarnya.

Konstipasi karena susu bisa terjadi karena alergi dan adanya ampas yang tak bisa seluruhnya diserap oleh tubuh anak.

Ariani lantas meminta pada orangtua untuk memperhatikan dan mencari tahu penyebab konstipasi lain pada anak.

Misalnya, asupan cairan dan juga serat yang dibutuhkan untuk mengatasi sembelit.

Memenuhi asupan cairan pada anak, bisa menjadi salah satu cara mencegah sembelit.

Ariani mengatakan, dalam sehari anak membutuhkan asupan cairan sebanyak 100 mililiter per kilogram berat badan.

Ia memberi contoh, jika berat badan anak sembilan kilogram, maka ia membutuhkan cairan hingga 900 mililiter per hari.

Cairan pada susu juga bisa dimasukkan dalam perhitungan asupan harian tersebut. Namun orangtua harus menghitung berdasarkan cairannya saja.

"Susu jangan dihitung full, karena ada bagian cairan dan ada bagian bukan cairan,” kata Ariani.

“Jadi air yang digunakan untuk melarutkan susu itulah yang dihitung ke dalam tambahan itu, jangan total akhir," imbuh dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wajib Tahu, Pilihan Susu dan Kaitannya dengan Sembelit pada Anak"

Berita Terkini