SRIPOKU.COM, PALI - Agam (21), warga Pahlawan Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) korban dugaan melakukan money politic akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres PALI.
Didampingi dua orang rekannya, Kholik dan Regi, Agam melaporkan kejadian tersebut lantaran merasa dirinya telah dikeroyok dan disangka melakukan money politic oleh orang tidak di kenal yang mengaku relawan salah satu Pasangan Calon (Paslon) peserta Pilkada 2020 di PALI.
Agam menceritakan, bermula ia bersama Kholik dan Regi mengendarai mobil plat BH 99 untuk bersilaturahmi ke rumah mertua Ega.
Baca juga: Al Malu-malu Mau Cium Andin Padahal Andin Sudah Siap Dicium, Sinopsis Ikatan Cinta 11 Desember 2020
Dimana, saat itu yang bersangkutan berada di rumah mertuanya, Selasa (8/12) sekitar pukul 23.15 WIB yang beralamat di Sumberejo Ujung
Namun, mobil ketiganya tersasar sehingga balik arah.
Tanpa sepengetahuan ketiganya, ada tiga mobil yang menghalangi jalan.
Beberapa orang langsung mengetuk pintu kendaraan, lalu mereka diminta turun oleh seseorang.
"Kami diinterogasi, identitas diperiksa, termasuk handphone disita dan mobil digeledah.
Di dalam mobil hanya ditemukan plat merah BG 1491 PZ. Jadi tidak ada uang dan amplop saat digeledah di lokasi," cerita Agam saat ditemui Jumat, (11/12/2020).
Baca juga: Hotel Diminta tak Gelar Semarak Tahun Baru Usai Palembang Masuk Zona Merah Covid-19
Dibeberkannya, setelah mereka turun, dirinya lalu dipukul dengan menggunakan tangan kosong.
"Saat itu posisi gelap dan lebih dari satu orang yang memukul. Lebih dari lima kali saya dipukul di bagian leher bagian belakang dan kepala bagian belakang," bebernya.
Lebih lanjut diterangkannya, dirinya tidak tahu pelaku dari mana. Namun, dirinya hanya tahu ada banyak mobil bertulisan
"SATGAS ANTI POLITIK UANG" sehingga mereka dituduh membagi-bagikan uang.
Baca juga: Polisi Disebut Tahu Keberadaan Imam Besar FPI, Habib Rizieq dan 5 Pengikutnya Jemput Bola ke Polda
Malah, amplop yang diisukan berisi uang yang ditemukan didalam mobil bukan punya mereka.
"Kami dijebak. Waktu mereka memeriksa tidak ada amplop. Mobil lalu dibawa oleh pelaku ke Bawaslu. Yang bawa mobil Ad," terangnya.
Ketika tiba di Bawaslu PALI, mobil yang dikendarainya kembali diperiksa dan di dalam dasbor mobil ada amplop.