Menurut Dudung, ada yang memanfaatkan aksi ini untuk mendeklarasikan dukungan untuk KAMI itu terjadi diluar dugaan. Polisi mencoba mengimbau bahwa aksi tersebut karena telah melanggar protokol kesehatan dengan berkerumun.
Tapi rupanya imbauan itu tak didengarkan. Massa dari purnawirawan TNI tetap melakukan deklarasi.
Dudung menyebut, acara tabur bunga digelar P2KNitu tidak mengantongi izin dari Kemensos, meski pihak P3KN sempat mengajukan izin.
“Kami mendengar informasi bahwa dari Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara membuat surat untuk izin melaksanakan ziarah di TMP. Surat itu ditunjukkan ke Kemensos. Namun, tidak diizinkan dengan alasan karena Covid-19,” kata Dudung.
Bukan saja tak berizin, acara tabur bunga itu juga tidak diketahui oleh Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri).
“Saya konfirmasi kepada Pepabri, ternyata kegiatan kemarin tidak ada konfirmasi kepada Jenderal (Purn) Agum Gumelar sebagai Ketua Pepabri, sehingga akhirnya bapak-bapak purnawirawan kemarin untuk mewaspadai dengan informasi informasi yang memanfaatkan purnawirawan untuk kepentingan pribadi,” kata Dudung.
Dudung mengatakan, ajakan kepada purnawirawan untuk mematuhi protokol kesehatan bermaksud baik. Selain karena Jakarta sedang PSBB, menurut Dudung purnawirawan yang sudah berusia lanjut rentan tertular corona.
“Sudah diimbau, diingatkan agar tidak adanya kerumunan-kerumunan lebih dari lima orang apalagi bapak-bapak dari punawirawan usia rata-rata sudah di atas 60 yang sangat rentan sekali yang menimbulkan klaster baru,” kata Dudung.
Saat ini Jakarta masih memiliki kasus corona yang tinggi. Maka menjadi kewajiban bagi para aparat untuk mengingatkan jika ada potensi penularan virus corona.
“Karena di Jakarta ini sudah sangat cukup tinggi wabah corona sehingga diimbau oleh Kapolres untuk tidak melakukan kerumunan-kerumunan. Namun imbauan itu dari Kapolres tidak diindahkan,” kata Dudung.
Dudung menegaskan, aparat di lapangan semata-mata berusaha mencegah penularan virus corona. Ia berharap agar para purnawirawan tidak termakan isu lain sehingga membuat hubungan buruk.
“Kami berharap bapak-bapak purnawirawan membantu kami. Dan kami berharap, mohon untuk tidak terkontaminasi dengan isu-isu yang berkembang saat ini yang justru nantinya akan membuat nama baik purnawirawan ini jadi tidak baik,” kata Dudung.
_________________
(tribun network/nur/fik/dod)