"Kebetulan saat ini sekolah masih daring, jadi banyak anak-anak lain yang ikut agenda pengajaran saya.
Dalam seminggu saya baru berkesempatan dua kali, biasanya yang ikut ada sekitar tujuh hingga sepuluh anak," kata dia.
Harapan Atin Lebih dari sekedar memberikan pembelajaran kepada anak jalanan tersebut secara gratis, Atin berharap, mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan untuk anak seusianya.
Atin menyebut, dirinya mendapat dukungan penuh dari suami dan anak kandungnya.
"Saya hanya berharap, mereka semua bisa membaca, menulis dan berhitung. Dengan besar harapan saya, mereka nantinya akan bernasib lebih baik dari orangtuanya saat ini," tutur Atin.
Atin mengaku, harus memancing respons dan minat para anak jalanan tersebut agar berkenan mengikuti agenda pembelajaran yang dilakukan olehnya, dengan cara menyiapkan serangkaian hadiah.
"Kadang buku, pensil, buku gambar dan beberapa hadiah kecil semampu saya. Meski saya berpenghasilan tidak seberapa, tapi untuk itu saya tidak apa-apa, apalagi suami dan anak saya juga mendukung," ucap Atin.
Sampai hari ini dirinya masih menjalankan agenda pembelajaran tersebut secara mandiri tanpa adanya pihak donatur lain yang membantu. Atin mengaku, melakukan hal tersebut secara tulus tanpa mengharapkan pamrih.
• PRIA Ini Digigit dan Tangan Dibelit Ular Kobra Sepanjang 2,5 M, Kondisi Pingsan Genggam Kepala Ular
• Kemudi Kapal Seberat 2 Ton Diduga dari Masa Kerajaan Sriwijaya Dihibahkan ke Museum Balaputra Dewa
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merasa Iba, Guru Ini Rela Turun ke Terminal Mengajari Anak Jalanan", Klik