Kuliner

Bandrek Jahe Pinang dari Musirawas Sumsel Bisa Bikin Stamina Lebih Strong, Ini Racikan Bahannya

Penulis: Ahmad Farozi
Editor: Tarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ny Suhartini didampingi anggotanya saat memasak ramuan rempah-rempah untuk membuat Prooduk Olahan Minuman Bandrek Jahe Pinang di Musirawas Sumsel.

SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Bandrek Jahe Pinang Muda. Itulah nama produk minuman olahan hasil kreasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati yang terletak di Desa Sukakarya Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas Kabupaten Musirawas Sumsel.

Bandrek Jahe Pinang Muda ini salah satu dari beberapa produk makanan dan minuman unggulan dari Kabupaten Musirawas. Penggagas produk ini adalah Ny Suhartini (50) Ketua KWT Melati Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas.

Kepada Sripoku.com, Ny Suhartini mengungkapkan, produk Bandrek Jahe Pinang Muda ini sudah diproduksi sejak tahun 2017 lalu.

Awalnya, dia melihat banyak potensi tanaman lokal yang bisa dijadikan produk minuman. Seperti buah pinang, jahe dan aneka rempah-rempah lainnya yang banyak dijual di pasaran dan bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat.

Dikatakan, ide awal membuat bandrek ini ketika melihat harga jahe di pasaran sangat murah. Karena itu, daripada dijual ke pasar, maka dia kemudian mengolah jahe hasil panen itu menjadi minuman bandrek jahe.

"Ide pertama timbul melihat hasil panen jahe sangat murah sekali, nggak ada harganya. Jadi kita sepakat bikin bandrek jahe. Awalnya hanya bandrek jahe biasa kita belum inovasi ke pinang, dan hasilnya saat itu sudah cukup lumayan," kata Ny Suhartini, saat disambangi Sripoku.com di kediamannya Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musirawas.

Dituturkan, muncul ide pembuatan Bandrek Jahe Pinang saat dia bepergian ke Bengkulu bersama suaminya, Ngadiyono (57). Dimana saat itu sedang booming bandrek jahe pinang.

"Sambil cerita-cerita sama bapak gimana kalau bandrek jahe kita itu diinovasi jadi bandrek jahe pinang. Jadi sepulang dari Bengkulu, saya ajak ibu-ibu KWT Melati untuk bikin bandrek jahe pinang," ungkap Ny Suhartini.

Diawal proses pembuatan bandrek jahe pinang ini kata Ny Suhartini, perjalanannya tak semulus yang diharapkan. Berbagai kendala dihadapi, dan beberapa kali mencoba hasilnya tak maksimal.

Namun kegagalan tak membuatnya menyerah, dia terus melakukan uji coba hingga akhirnya berhasil.

"Beberapa kali coba gagal, sampai habis gula 50 kg hasilnya tak maksimal. Tapi kami tak menyerah hingga akhirnya berhasil membuat bandrek jahe pinang," katanya.

Dilanjutkan, setelah berhasil meramu bandrek jahe pinang, dia pun terus melakukan inovasi terhadap produk buatannya itu.

"Bandrek jahe pinang itu kita kembangkan lagi dengan campuran rempah-rempah lainnya. Alhamdulillah berhasil dan sekarang pesanan sudah sangat banyak. Konsumen kita ada dari Bandung, Jakarta, Padang, Palembang dan daerah lainnya di Sumsel," katanya.

Salut, Pengendara di Jalan Kompak Berhenti dengan Posisi Berdiri Sempurna Peringati HUT RI Ke-75

Cerita Narapida Narkoba di Muratara Bebas Dapat Remisi, Saya Taubat, Rajin Salat hingga Ngaji

Warga Palestina Ikutan Rayakan HUT RI ke 75, Kreasikan Mural di Tembok Rumah, Ini Penampakannya!

Diceritakan, karena banyaknya pesanan, saat ini dalam satu hari maksimal produksi sebanyak 30-40 kg bandrek jahe pinang.

"Pesanan kadang lebih, tapi karena keterbatasan alat kita yang masih manual, maka maksimal produksi satu hari berkisar 30-40 kg," katanya.

Ditanya tentang khasiat bandrek jahe pinang ini, ny Suhartini mengatakan sangat banyak, terutama untuk kesehatan. Karena campuran bahan dan rempah-rempah dalam bandrek jahe pinang ini, dipercaya sangat bermanfaat bagi kesehatan.

"Khasiat banyak sekali. Bisa untuk kuatkan imun tambah stamina. Kalau sedang perjalanan jauh bisa untuk masuk angin. Juga kalau ada rematik asam urat. Alhamdulillah ini kita ada campuran serai, sangat bagus untuk kesehatan, ada jahe, ada cabe Jawa untuk tingkatan hormon," katanya.

Tak hanya berhasil dalam penjualan saja, Bandrek Jahe Pinang produksi KWT Melati Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas ini juga sudah mejeng di berbagai ajang lomba dan menang.

Baik lomba inovasi di tingkat daerah, nasional hingga luar negeri.

"Pernah juga ikut lomba di Malaysia diajang MIHAS. Dimana saat itu ada 22 UKM yang lolos. Untuk Propinsi Sumsel terwakili oleh kita KWT Melati Kabupaten Musirawas," katanya.

Cara Pengolahan

 Adapun proses pengolahan atau pembuatan produk Bandrek Jahe Pinang ini, menurut Ny Suhartini, selama lebih kurang dua jam untuk lima kilogram bahan. Caranya, persiapkan bahan yang diperlukan, yaitu buah pinang, jahe, serai, cengkeh, kayu manis dan cabe jawa.

Bahan tersebut kemudian dibersihkan, kemudian dimasukkan dalam mesin giling untuk proses penggilingan. Setelah digiling, kemudian dilakukan proses pemerasan dengan menggunakan mesin peras.

Setelah melewati tahap pemerasan bahan, dilanjutkan dengan proses perebusan awal. Hasil dari perebusan ini kemudian disaring, untuk membuang ampas bahan-bahan yang masih tersisa.

Setelah disaring kemudian dimasak kembali hingga akhirnya bahan-bahan campuran tersebut menjadi seperti bubuk. Setelah memastikan bubuk ini sudah merata, maka hasil pengolahan ini siap untuk dipacking dan dipasarkan.

Dimana, ada beberapa ukuran kemasan dengan harga yang bervariasi. Untuk kemasan ukuran 200 gram, dihargai Rp30 ribu per pieces. Adapun masa kadaluwarsa bandrek jahe pinang ini, berlaku 6-7 bulan. (ahmad farozi)

Berita Terkini