Virus Corona di Muba

Datangkan Alat Rapid Tes Secara Mandiri, Bupati Muba Tes ODP, PDP, Hingga Petugas Kesehatan di Muba

Penulis: Fajeri Ramadhoni
Editor: adi kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Muba Dodi Resa Alex ketika melihat tim dokter RSUD Sekayu ketika melakukan rapid tes terhadap petugas kesehatan RSUD Sekayu, Jumat (27/3/20) malam.

"Jadi prioritas utama yang dilaksanakan rapid tes yakni mereka yang masuk kategori ODP, PDP dan paramedis yang menangani ODP dan PDP yang ada di Muba," ungkapnya.

Lanjutnya, rapid tes akan dilakukan secara masif dan random di wilayah Muba. "Upaya ini juga dapat meredam keresahan warga akibat ancaman virus covid-19 yang dikhawatirkan dapat terpapar bagi warga Muba,"ungkapnya.

Ditempat yang sama, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Muba Dr Povi Pada Indarta Sp P, menjelaskan pelaksanaan rapid tes tersebut fungsinya lebih untuk mengetahui munculnya anti-bodi. Antibodi yang dihasilkan akibat paparan virus tersebut.

"Rapid tes ini awal pemeriksaan, biasanya setelah 7 hari terpapar muncul antibodi tersebut dan apabila rapid test positif kita akan lanjutan pemeriksaan untuk diagnosa swab pastinya," terangnya.

Ditambahkan, sistem imun menurutnya membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua minggu untuk memproduksi antibodi. Prinsip antibodi itulah yang menurut Povi bisa dideteksi oleh rapid test.

"Jadi kalau hasilnya positif kita akan lanjutkan dengan tes swab . Tapi kalau negatif belum tentu negatif maka akan dilakukan tes yang kedua, Karena itu perlu waktu," ujarnya.

Lanjutnya, metode rapid test hanya bisa mendeteksi penderita yang sudah terinfeksi 7-10 hari. Jika masa infeksi di bawah angka tersebut, penderita masih bisa lolos dari pemeriksaan. "Dan apabila negatif rapid test itu akan kita ulang 7 hari lagi," tutupnya.

Berita Terkini