Baca tanpa iklan
Bincang Buku 'PERNAH' Karya 3 Pemuda Lintas Pulau, dari Iseng Jadi Tulisan Pendek Penuh Makna
SRIPOKU.COM, BANDUNG - "Selalu ada rasa yang mengiringi setiap perjalanan manusia. Perasaan yang datang hari ini, belum tentu dapat dirasakan lagi di kemudian hari. Meskipun perasaan hanya meliputi kesedihan dan kebahagian, namun alasan dibaliknya lah yang tak akan pernah sama." Begitulah kutipan pengantar dalam buku berjudul 'PERNAH' karangan 3 pemuda lintas pulau, Jawa, Sumatera dan Sulawesi ini.
Dipertemukan dalam sebuah ruang bernama takdir, Ojustinee, Nadia Lasvegas dan Taufik K. akhirnya menerbitkan sebuah buku berjudul 'PERNAH' yang kini sudah siap dibaca dan diresapi tiap untaian katanya, barangkali sambil minum kopi.
"Kita pertama kali ketemu di Kampung Inggris Pare, Kediri. Dari situ kita kenal sampai akhirnya memutuskan untuk membuat karya bersama," kata Taufik K, salah satu penulis buku 'PERNAH'.
Kolaborasi yang awalnya hanya menulis tulisan-tulisan pendek di Instagram @pernah__, tak disangka akan menjadi sebuah kumpulan epigram yang tersusun manis dalam lembar kertas.
Dalam menyajikan buku 'PERNAH', ketiga penulis sepakat untuk tidak mencantumkan nama dalam karya yang mereka tulis.
"Kami hanya ingin pembaca fokus kepada apa yang sedang mereka baca, bukan kepada siapa yang membuat tulisan itu. Sehingga ketika pembaca memberikan pujian, kritik dan saran, maka akan menjadi 'PR' untuk ketiganya," ujar Nadia Lasvegas, penulis asal Palembang ini.
Buku 'PERNAH' sendiri sudah diluncurkan sejak 02 November 2019 di Bandung. Cetakan pertama sudah habis terjual dalam waktu yang singkat meski belum tersedia di toko-toko buku besar.
•
Aplikasi Gramedia Go Diminati Konsumen di Palembang untuk Mencari Harga dan Judul Buku
•
Gramedia World Gelar Pameran Buku Murah, Dibuka Hingga 14 November
•
Santap Menu Nusantara Ala M Kopitiam, Ada Buku Gratis dan Promo Menarik di Bulan Ini
Penyunting naskah buku 'PERNAH', Faisal Syahreza mengatakan jika penulis mempunyai satu misi yang seragam bahwa menulis itu bisa dilakukan oleh siapapun dan kapanpun.
Tidak dibebani oleh tulisan-tulisan yang berat, meskipun pada akhirnya punya ciri khas yang unik dan bagus.
"Uniknya, walaupun para penulis ini berlatar belakang berbeda dari daerah beragam, tetapi tulisan mereka mempunyai nafas yang sama yang bisa dinikmati oleh siapapun dan dalam keadaan apapun. Saya sebagai editor merasa cocok dengan tulisan-tulisan di dalam naskah 'PERNAH'. Jadi, saya pun mengeditnya dengan bahagia. Tulisan di dalamnya meninggalkan makna yang dalam namun sederhana, juga terasa dekat" ujar pria yang akrab disapa Kang Isal ini dalam acara peluncuran buku 'PERNAH' di Villa Bukit Ligar, Bandung, Sabtu (02/11/2019).
Ilustrator buku 'PERNAH', El Shabir Faris Husaini juga mengungkapkan kesannya saat mengilustrasikan beberapa puisi dalam buku sekumpulan tulisan ini.
El Shabir mengatakan jika buku ini menceritakan tentang berbagai macam perasaan mulai dari kenangan, kisah rindu dan kasih tak sampai yang pernah dialami oleh manusia dalam hidupnya.
"Saya bukan seorang yang ahli dalam berbahasa, tapi seberat-beratnya tulisan di buku ini, mudah bagi kita untuk merasakan 'PERNAH' yang dimaksud. Karena komponen utama dari 'PERNAH', adalah waktu yang sudah berlalu ditambah semua kejadian yg melibatkan segala indera kita. Sangat menyenangkan terlibat mengilustrasikan isi-isi tulisan yang tidak pernah jauh dari benak kita," ujarnya.
Dengan terbitnya buku ini, penulis berharap jika buku 'PERNAH' bisa meningkatkan minat baca, mengingat saat ini artikel di internet lebih menarik dari buku.
•
Beberapa Buku Hanya Ada Pada Kami
•
Gramedia Pusat Atmo Adakan Bazar Buku Murah Dari Harga Rp 5 Ribu Hingga Rp 20 Ribu
•
Back to Campus Gramedia, Toko Buku Gramedia di Palembang Banjir Promo Produk Kebutuhan Kuliah