"Anggota langsung bergerak melakukan penangkapan, namun pelaku sempat mencoba kabur sehinga dilumpuhkan dengan tembakan pada kakinya," kata Kompol Yon.
Dari penangkapan Oktavia ini, polisi mengamankan barang bukti satu buah gitar kecil dalam keadaan rusak, satu buah paku, satu buah dompet warna coklat, satu unit handphone Asus yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya.
"Pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukum kurungan penjara diatas 5 tahun," tegas Kasat Reskrim Kompol Yon Edi Winarna.
Sedangkan, Oktavia ketika ditemui di ruang Unit Reskrim Polresta Palembang mengakui dia memang ikut melakukan pencurian dengan kekerasan (Curas) di perempatan lampu merah Simpang Empat Macan Lindungan.
"Saya ikut melakukan aksi itu bersama AR. Peran saya memukul korban menggunakan gitar kecil lalu mengambil uang dari dashboard sejumlah Rp 400 ribu," kata Oktavia seraya menyebutkan, uang hasil kejahatan itu dibagi bersama AR dan diduganakannya untuk kebutuhan sehari-hari.
Tembak Mati Pemalak
Penembak Ridwan si pelaku pemalakan di simpang Macan Lidungan, Palembang, Sumatera Selatan, akhirnya terungkap. Dia adalah Brigpol IP, anggota Polres Ogan Komering Ilir.
"Benar, ada anggota melaporkan terjadi penembakan di lokasi. Dia anggota dari Polres OKI (Brigpol IP)," kata Kapolresta Palembang Kombes Didi Hayamansyah.
Brigpol IP, lanjut Didi, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polresta Palembang setelah menembak Ridwan.
Penembakan dilakukan Brigpol IP setelah dia ditodong saat melintas di lokasi.
"Anggota melaporkan dia menjadi korban. Karena terdesak dan sudah diancam, ya terpaksa (ditembak). Tetapi selesai itu dia langsung ke Polresta dan melaporkan kronologi kejadian," katanya.
Sebelum ke Polresta, Brigpol IP disebut sempat ke pos lalu lintas terdekat. Kini Brigpol IP masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polresta Palembang terkait kronologi kejadian.
"Masih di Polresta ya, sedang diperiksa di Satreskrim. Keterangan sementara, ia saat kejadian membawa mobil milik orang tuanya, truk pelat G," kata mantan Kabid Propam Polda Sumsel ini.
"Mungkin karena dia (Ridwan) kira mobil dari luar kota, ya ditodong. Tetapi semua masih dalam pemeriksaan, nanti pasti ini kami sampaikan kalau sudah diperiksa," kata Didi, seperti dikutip sripoku.com, saat dimintai konfirmasi detik, Senin (22/7/2019).
Untuk diketahui, Ridwan ditembak sopir truk di simpang Macan Lidungan pada pukul 11.30 WIB.
Ridwan disebut warga kerap melakukan pemalakan dan pemerasan dengan modus pedagang asongan.
Sopir truk lintas provinsi dari luar daerah disebut jadi sasaran utama Ridwan saat beraksi. Bahkan, jika tidak diberi, mereka tak segan-segan merampas barang milik korban dan memecahkan kaca mobil.
Aksi penembakan di tengah kerumunan masyarakat terjadi di simpang empat traffict light Jl Macan Lindungan, Senin (22/7) sekira pukul 11.30. Korban, Muhammad Ridwan (37) alias Dedek meregang nyawa setelah sebutir peluru senpi rakitan menembus dada. Diduga, aksi penembakan terjadi karena sopir emosi hendak dipalak.
Eldi, saksi mata melihat korban sedang menawarkan barang dagangannya kepada pengguna kendaraan yang antri di lampu merah Macan Lindungan.
"Aku liat dia (Dedek) tadi nyeberang membawa aqua menawar ke sopir truk tersebut entah apa yang terjadi mereka ini adu mulut. Korban mengeluarkan kata-kata kasar kepada sopir tersebut. Langsunglah sopir tersebut mengeluarkan senjata dan menembakkannya ke dada korban bagian sebelah kiri dari atas mobil 1 kali 'dar' sehingga korban jatuh ke aspal dan mengeluarkan darah disekitaran dadanya,"ujar saksi mata Dedek kepada Sripoku.com saat ditemui di polsek IB 1, Senin (22/7/2019)
Lalu sopir tersebut tancap gas ke arah Musi 2 dengan kecepatan tinggi. Dari keterangan Eldi, sopir tersebut mengendarai truk nomor polisi G yang mengemudi seorang diri. Kapolsek Ilir Barat I, Kompol Masnoni mengatakan sebelum adanya penembakan sempat terjadi keributan antara korban dan pelaku. Namun belum diketahui pasti apakah korban ini pelaku pungli.
"Keterangan saksi-saksi di lokasi sempat ada keributan antara korban dan pelaku. Belum tahu karena apa, karena saksi dari jauh lihatnya. Terkait apakah ini pelaku pungli atau tidak belum bisa kita pastikan,"jelasnya
Namun demikian, Masnoni mengakui di lokasi sering ada pungli dan pemalakan dengan berbagai modus. Hanya saja, ia menyebut tidak ada laporan resmi yang masuk ke Polsek Ilir Barat I.
"Pungli dan pemalakan memang sering terjadi di lokasi itu. Tetapi memang tak pernah ada laporan karena kebanyakan sopir ini dari luar daerah," ungkapnya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menegaskan bila korban yang ditembak sopir truk pastinya ada sesuatu hal hingga menyebabkan sopir truk menembak korban.
"Berdasarkan analisa, bila korban ini menggunakan modus berjualan air mineral di simpang Macan Lindungan. Akan tetapi, kenyataannya korban ini hendak melakukan pemalakan. Makanya ditembak sopir truk yang menyimpan senjata api diduga rakitan," jelas Supriadi.
Lanjut Supriadi, seorang sopir tidak mungkin sampai menembak korban bila tidak melakukan pemalakan atau memaksa merampas harga milik sopir. Diduga kuat sopir yang akan dipalak merasa marah hingga terjadi cekcok mulut dengan korban.
Merasa akan dipalak dan terancam, membuat sopir truk menembak korban dibagian dada. Usai menembak, sopir meninggalkan korban yang tergeletak dengan luka tembakan di dada.
"Untuk kasus ini, masih dalam penyelidikan. Penyidik juga berkoordinasi dengan RTMC Ditlantas Polda Sumsel untuk melihat rekaman CCTV di lokasi kejadian," jelas Supriadi.
Supriadi menambahkan, bila memang di kawasan Macan Lindungan kerap terjadi pemalakan yang dilakukan jumlah orang. Para pemalak ini menggunakan berbagai modus untuk melakukan aksi pemalakan.
Adanya laporan dari masyarakat juga, menurut Supriadi Kapolda Sumsel Irjen Firli sudah memerintahkan Polresta Palembang menangkap para pemalak dikawasan tersebut.
"Beberapa waktu lalu, sejumlah orang diamankan Polresta Palembang karena hendak melakukan pemalakan. Penembakan ini, diduga dilatarbelakangi karena sang sopir akan dipalak korban," pungkasnya.
Pelaku Penembak di Simpang Empat Macan Lindungan Palembang Ternyata Anggota Polres OKI
Pelaku Penembak di Simpang empat Macan Lindungan Palembang Ternyata Anggota Polres OKI.
Belum genap 24 jam pelaku penembakan pemalak yang diketahui oleh Ridwan terjadi di Simpang empat Macan Lindungan Palembang, akhirnya terungkap yakni seorang anggota polisi dari Polres Ogan Komering Ilir (OKI) yang berpangkat Brigpol dengan inisial IP.
Hal ini diketahui setelah anggota polisi dari Polres Ogan Komering Ilir (OKI) yang berpangkat Brigpol dengan inisial IP tersebut menyerahkan diri ke Polresta Palembang, Senin (22/7).
Pantaun Sripoku.com, Brigpol IP ditemani pengacara mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang.
Berawal hendak melaporkan kejadian tersebut, namun setelah di koordinasi dengan pihak Reskrim dan Propam Polreta Palembang.
Akhirnya, Brigpol IP pun, langsung digiring ke ruang Propam Polresta Palembang.
Terlihat Brigpol IP diperiksa oleh anggota Propam terkait kejadian yang menewaskan Ridwan, namun pemeriksaan ini pun dilakukan secara tertutup oleh petugas.
"Benar, ada anggota yang melaporkan setelah penembak di TKP (Tempat Kejadian Perkara) Simpang Macan Lindungan. Anggota itu merupakan anggota dari Polres Oki yakni Brigpol IP," Ungkap Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansah, kepada Sripoku.com.
Lanjut Didi, awalnya bersangkutan IP, mendatangi SPKT Polresta Palembang, usai kejadian sekitar pukul 17.23.
Dimana penembakan yang dilakukan IP terjadi lantaran IP telah menjadi korban pungli saat melintas di TKP.
"Ip hendak melaporkan kalau dirinya sudah menjadi korban pemalakan yang dilakukan pelaku. Diduga terdesak dan diancam pelaku, IP pun langsung menembaknya. Namun usai kejadian IP pun langsung melaporkan kejadian (kronologis) ke Polresta Palembang," katanya.
Dan usai kejadian sebelumnya, IP sempat pergi ke Pos Lalulintas yang berada dekat TKP.
Kini Brigpol IP masih menjalani pemeriksan di ruang Propam Polresta Palembang.
"Hingga kini masih kita lakukan pemeriksaan, terkait kronologis kejadian. Dari keterangan IP, saat kejadian dirinya membawa mobil milik orang tuanya, truk pelat G," kata Didi lagi.
"Diduga oleh Ridwan (Korban) mobil yang dikendarai oleh IP bernopol dari luar kota, langsung ditodong Ridwan. Tetapi semua masih dalam pemeriksaan, nanti pasti ini kami sampaikan kalau sudah diperiksa," tutup Didi.
Informasi yang dihimpun, Ridwan ditembak sopir truk di simpang Macan Lidungan, Pukul 11.30 WIB Ridwan disebut warga kerap melakukan pemalakan (pungli-red) dan pemerasan dengan modus pedagang asongan.
Sopir truk lintas provinsi dari luar daerah disebut jadi sasaran utama Ridwan saat beraksi.
Bahkan, jika tidak diberi mereka tak segan-segan merampas barang milik korban dan memecahkan kaca, dan menyiram korban dengan air keras.