Warga dari Kampung Lorong Gumarang berlomba-lomba menyelam untuk menemukan ‘sesuatu’.
Nyatanya, tidak ada hasil pencarian yang sespektakular Bana.
Tapi koin, emas, dan besi biasanya masih bisa didapatkan oleh warga sekitar.
Sungai Musi memang dikenal sebagai sungai yang menyimpan banyak harta peninggalan Sriwijaya.
Pada zamannya, Sungai Musi adalah lalu lintas utama di kerajaan yang dijuluki Kerajaan Nusantara pertama itu.
7. Ibu Fatimah di Aceh menemukan peti harta karun di antara lumpur
Harta karun ini ditemukan saat Fatimah menyisir rawa-rawa di Desa Gampong Pande untuk mencari tiram.
Saat dibuka, peti harta karun itu berisi koin-koin emas dengan tulisan aksara Arab.
Setelah diteliti lebih lanjut, koin tersebut diketahui berasal dari tahun 1200 -1600 Masehi.
Pada waktu itu, desa Gampong Pande memang menjadi semacam kota industri yang memproduksi banyak barang.
Peti tersebut konon awalnya berada di makam leluhur yang dikeramatkan dan terkuak setelah bencana tsunami hebat di tahun 2004.
Gara-gara harta karun itu, jadi banyak orang datang ke Gampong Pande untuk mencari peruntungan.
8. Harta karun di pantai Dusun Muara, Mamuju Utara, Sulawesi Barat
Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, pernah dihebohkan oleh dugaan adanya harta karun di pantai Dusun Muara.
Warga berbondong-bondong datang, sampai aparat dan perangkat desa perlu turun tangan untuk mengamankan wilayah harta karun yang belum mendapat izin pemerintah.
Ada yang berniat serius mencari, ada juga yang hanya kepo dan penasaran.
Hebohnya harta karun Mamuju ini berawal dari munculnya sebuah peta yang konon menunjukan titik di pantai muara yang diperkirakan menjadi lokasi harta karun yang konon berasal dari alam gaib itu.
Bahkan ada juga kelompok yang sudah mencoba menggali, namun harta karun yang dimaksud tidak kunjung ditemukan.
9.Harta karun kapal Flor De La Mar yang tenggelam di Selat Malaka
Kapal yang tenggelam di Selat Malaka itu selalu menjadi rebutan bagi pemburu harta.
katanya, kapal milik Portugis itu menyimpan harta rampasan yang dipimpin oleh Alfonso De Albuquerque.
Kapal ini sempat berlayar selama 9 tahun di Samudera Hindia.
Sebelum karam pada November 1511, kapal ini tercatat membawa 60 ton emas, permata dan berlian.
Sudah banyak usaha untuk menemukan harta karun ini.
Termasuk Presiden Soeharto dan pemburu harta karun Amerika, Bob Marx yang menghabiskan biaya milyaran.
Sampai saat ini hasilnya masih gagal semua.
Kepopuleran kapal ini membuat Indonesia jadi harus ekstra keras menjaga perairannya.
Karena yang diburu bukan lagi ikan-ikan saja, tapi juga harta karun.