نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa.
Tak hanya itu, bulan ini juga bisa digunakan untuk memperbanyak puasa sunnah dalam bentu apa pun.
Entah puasa Senin-Kamis maupun puasa sunnah lainnya.
• Download MP3 Lagu Monopoly Ariana Grande feat Victoria Monet Terbaru April Lengkap dengan Album Lain
• Sekda Muba Soroti Program CSR Perusahaan, Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat
• Dinikahi Pejabat Cuma 4 Hari Bahkan Dicerai Lewat SMS, Nasib Wanita Ini Sekarang jadi Begini
3. Memperbanyak Doa
Menjelang Isra Miraj yang juga masih bertepatan dengan Puasa Rajab, maka dapat juga membaca doa Rajab sesuai anjuran Rasulullah SAW.
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ وَاَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ
Allohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya'banaa wa ballighnaa romadhonaa
Artinya:
"Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rojab dan Sya'ban dan sampaikan kami pada bulan Romadhon."
4. Doa Pagi dan Sore
Setelah salat Subuh dan Maghrib, hendaknya seorang muslim membaca doa ini sebanyak 70 kali sambil mengangkat tangan, agar terhindar dari api neraka.
ربِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
5. Zikir Jelang Isra Miraj
Ada satu zikir yang pernah diajarkan Nabi Ibrahim untuk Nabi Muhammad Saw ketika Rasulullah mengalami peristiwa Isra Mi'raj.
Isra Mi'raj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad yang ditempuh dalam waktu semalam dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem.
Tak hanya itu, Nabi Muhammad juga mengalami perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.
Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah salat lima waktu.
Ketika Nabi Muhammad sampai di langit ketujuh. Nabi Ibrahim mengajarkan zikir yang nantinya menjadi tanaman subur di surga.
Rupanya dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad diajarkan Nabi Ibrahim satu zikir seperti dikutip Banjarmasinpost.co.id dari laman Tribun Jateng.
Berikut ini zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mi'raj yang dianjurkan dibaca oleh umat Rasulullah:
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ
Laa haula walaa quwwata illa billah
"Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah."
Zikir tersebut bisa dilihat dari yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al Anshari ra.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِهِ مَرَّ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَنْ مَعَكَ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا مُحَمَّدٌ.فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ مُرْ أُمَّتَكَ فَلْيُكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِ الْجَنَّةِ فَإِنَّ تُرْبَتَهَا طَيِّبَةٌ وَأَرْضَهَ وَاسِعَةٌ. قَالَ « وَمَا غِرَاسُ الْجَنَّةِ ». قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam Isra’, pernah melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Nabi Ibrahim ketika itu bertanya pada malaikat Jibril, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Ia menjawab, “Muhammad.” Ibrahim pun mengatakan pada Muhammad, “Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?” Ia menjawab, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah).” (HR. Ahmad, 5: 418)
===