SEPAK BOLA

Bintang Liverpool Sadio Mane: Punya Mobil Mewah Tapi tak Segan Tetap Jadi Pembersih WC Masjid

Penulis: Hendra Kusuma
Editor: Adrian Yunus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Getty Images Mane merayakan golnya bersama para pemain Senegal lainnya dalam pertandingan melawan Jepang di Piala Dunia di Rusia Juni lalu, yang berakhir 2-2. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bintang Liverpool Sadio Mane: Punya mobil mewah tapi tetap jadi pembersih WC masjid, http://www.tribunnews.com/internasional/2018/12/03/bintang-liverpool-sadio-mane-punya-mobil-mewah-tapi-tetap-jadi-pembersih-wc-masjid?page=all.

Banyak orang yang pernah bertemu dengannya mengatakan dia sangat mudah didekati tapi agak pemalu."

Di lapangan, Mane juga senang untuk tak jadi pusat perhatian demi kepentingan tim.

"Ketika Liverpool mengontraknya, dia bermain di kanan luar dan mungkin pemain terbaik saat itu di posisi itu. Kemudian kita mendatangkan (Mohamed) Salah, dan Sadio dengan santainya pindah ke sayap kiri," kata Gibbons.

"Dia tidak mengeluh dan menjalaninya saja.

Dia diminta untuk mengambil peran sebagai bagian dari tim dan bermain sedikit lebih dalam, sementara Salah adalah bintang."

Mane bukanlah juga pemain yang suka protes.

Dalam pertandingan terakhir melawan Arsenal ia mencetak gol namun dianulir dianggap offside, padahal tidak.

Dalam wawancara setelah pertandingan, dia menolak untuk mengkritik wasit dan justru dia merujuk ke pertandingan pertama melawan West Ham, ketika golnya disahkan padahal saat itu ia dalam posisi offside.

Sikap tak egois ini bukanlah kejutan bagi Mike Hughes dari BBC Radio Merseyside Sport.

"Setelah pertandingan saya mencoba menggambarkan betapa besar peran yang dia mainkan, tetapi dia selalu bersemangat untuk mengesampingkan perannya dan justru memuji rekan-rekannya.

"Itu menunjukkan bagaimana watak orang itu."

'Salah satu hari terbaik saya sejauh ini di sepakbola'
Dalam tim Liverpool yang terus meningkat penampilannya di bawah manajer Jurgen Klopp, Mane tetap menjadi pemain yang menonjol.

Dia berperan penting dalam tim yang mencapai final Liga Champions lalu, mencetak 10 gol dalam kompetisi, termasuk golnya di babak knockout yang menyingkirkan Porto, Manchester City dan Roma.

Di Liga Primer musim lalu, ia mencetak 10 gol, memainkan peran kunci sebagai bagian dari tiga pemain depan The Reds bersama Roberto Firmino dan Salah yang ditakuti.

Mane, yang tiba di Anfield setelah bermain untuk Metz, Red Bull Salzburg dan Southampton, kemudian menjadi pemain Senegal pertama yang mencetak gol di final Liga Champions - menyarangkan bola dari tandukan Dejan Lovren untuk menyamakan kedudukan bagi Liverpool melawan Real Madrid di Kiev.

Halaman
1234

Berita Terkini