SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Olahraga catur yang kini mulai dikembangkan menjadi salah satu olahraga strategi bagi Sumatera Selatan, bahkan di sekolah unggul di kota Palembang mulai dijadikan ekstrakurikuler.
Sekretaris umum, cabor Catur Sumsel, Suganda Abdullah, mengungkapkan jika olahraga catur juga melibatkan mental bertanding, strategi, analisis, dan pemecahan masalah.
Oleh karena itu Catur mulai digemari para peminatnya.
"Kita punya atlet yang potensial, pelatih yang berkualitas dan sarana dan prasarana yang cukup mewadai," ungkap Suganda Abdullah, Sekretaris umum, cabor Catur Sumsel, pada Rabu (28/5/2025).
Ia juga mengungkapkan jika di dalam cabor Catur di Sumatera Selatan, sudah 36 tahun belum memegang piagam.
"Setelah 36 tahun menunggu, dalam kejuaraan Porwil cabor Catur Sumatera Selatan, meraih juara umum dengan 6 emas dan 6 perak," ungkapnya.
Medali tersebut diraih melalui catur cepat, catur kilat dan catur standard perorangan dan papan beregu. Mereka yang menyumbangkan medali masing-masing Maksum Firdaus kategori perorangan 1 emas dan 2 perak, Tim Beregu Sumsel Kategori Kilat, 1 emas, Papan Terbaik I atas nama Surya Setiawan 3 emas, Nurdin Papan II menyumbangkan 1 emas, MN Evan Effendi meraih 1 perak dari Papan Terbaik III, dan Aditia Ganta dari Papan Terbaik IV. Masih dari Kelompok Beregu Catur Cepat, Nurdin Abubakar juga menyumbangkan perak pada Papan Terbaik II.
Catur sendiri di Indonesia terutama di Jawa dan Eropa merupakan olahraga yang populer dan sangat bergengsi bahkan banyak lahir atlet dari Jawa untuk mewakili Indonesia dalam kejuaraan Nasional.
"Memang di Sumatera Selatan memerlukan kerja keras, karena setiap instansi melihat prestasi untuk membiayai tim," katanya.
Dalam kejuaraan Catur sendiri jarang dilaksanakan, karena dana yang masih kurang.
"Jika kegiatan catur di Sumatera Selatan ini, kendalanya di biaya karena untuk mencapai satu daerah yang lain memerlukan biaya yang besar," ungkapnya.
Demi untuk menjaga para atlet muda dan peminat catur tetap eksis, cabor catur provinsi Sumatera Selatan, mengadakan turnamen dengan skala yang kecil setiap Minggunya.
"Kegiatan itu selalu ramai, tapi untuk saat ini kita off dahulu karena kita akan menyelenggarakan Musyawarah Provinsi (Musprov)," katanya.
Ia juga mengungkapkan jika untuk menarik minat dan melahirkan atlet yang berkualitas, di beberapa sekolah sudah menetapkan olahraga catur menjadi bagian dari ekstrakurikuler yang akan dipilih oleh siswa.
"Untuk pembinaan usia muda luar biasa, sudah banyak atlet yang lahir dari pembinaan ekstrakurikuler sekolah, yang cukup menjanjikan," tutupnya.
Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengkilk Google News.