Pindah Jadi Caleg NasDem, Pemberhentian Status Keanggotaan DPR RI Fauzih H Amro Tunggu Kepres

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Budi Darmawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fauzih H Amro MSi, mantan Ketua Korwil Sumsel-Babel DPPPartai Hanura yang juga anggota Fraksi Hanura DPR RI

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Meski telah mengajukan pengunduran diri dari keanggotaannya di DPR RI maupun dari Partai Hanura, namun Fauzih H Amro MSi hingga kini statusnya belum dicabut.

Seperti diketahui Fauzih H Amro ini mantan Ketua Korwil Sumsel-Babel DPP Partai Hanura yang juga anggota Fraksi Hanura DPR RI mengundurkan diri dari partai dan DPR RI dan pindah menjadi Caleg DPR RI Partai NasDem pada Pileg 2019 mendatang.

"Kita sudah mengajukan pengunduran diri. Kan dua syarat dari KPU itu. Mengundurkan diri dari anggota DPR, mengundurkan diri dari partai. Dua-duanya sudah kita lakukan. Kita berkorban 1 tahun di partai NasDem, berkorban pindah dan di-PAW dalam rangka kita masih optimis Partai NasDem ini politik tanpa mahar, politik tanpa transaksi apapun, kita dilayani, kita Insya Allah bekerja secara maksimal di Partai NasDem," ungkap Fauzih H Amro MSi di sela-sela mengikuti pembekalan kepada calon anggota legislatif (caleg) DPR RI, Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang akan berlangsung di Hotel The Zuri, baru-baru ini.

Diakui Fauzih statusna sekarang masih anggota DPR RI (Fraksi Hanura) sampai Kepres pemberhentiannya terbit.

"Kalau Kepres sudah turun, kita tidak lagi anggota dewan. Tapi kalau Kepres kita masih, hak dan kewajiban kita masih. Beda dengan DPRD Provinsi, Kota dan Kabupaten, dia harus mundur. Per tanggal 20 hak dan kewajiban mereka tidak ada lagi. Diganti dan tidak diganti masih sama saja. Nah kalau kita Kepres acuannya. Undang undang itu MD3. Kepres ini ada usulan dari partai. Masuk ke DPR RI. Masuk KPU. Dari KPU ke DPR RI lagi. Ke Setneg, lalu ke Presiden. Baru turun Kepres. Sampai sekarang dari partai belum. Proses kita mengundurkan diri itu sudah. Ke DPR sudah, ke partai sudah. Tinggal prosesnyo," urai Fauzih.

Dia melihat bahwa kehadiran orang-orang baru di partai NasDem khususnya kawan-kawan di DPR RI akan menambah kekuatan baru bagi Partai NasDem agar menjadi pemenang Pemilu khusus di Sumatera Selatan.

"Saya, Pak Sarimuda, Ibu Maphlinda, Fandi, Ibu Diah, dll, ada delapan berharap target kita minimal 2 kursi (Caleg DPR RI Partai NasDem di Dapil Sumsel 1). Untuk Dapil Sumsel 1 target minimal 2 kursi. Untuk Dapil Sumsel 2 target minimal 2 kursi. Kita berharap seluruh Caleg DPR RI, Caleg DPRD Provinsi, dan Caleg DPRD Kabupaten/Kota kita bekerja ekstra bersama-sama bagaimana mencapai target DPP, dari Bapilu kita minimal 2 kursi Sumsel 1, 2 kursi Sumsel 2," ujarnya.

Dulu pribadi suara Fauzih H Amro sendiri 34 ribu. Ketika dirinya menjadi incumbent ini kan diakuinya lebih enak, empat tahun selama dia di partai yang lama mengaku dirinya terus turun masuk desa ke desa.

"Dan memang basis utama saya pribadi di Linggau, Musirawas dan Muratara yang selama ini banyak berkontribusi, yang selama ini banyak kita bantu. Kalau target suara sebanyak-banyaknyalah. Mata pilihnya di situ 600 ribu. Dulu saya dengan partai lama saya dapat 75 ribu. Nah kalau itu saja kita pelihara, naiklah dua kali lipat jadi 150 ribu. Kalau nomor urut, nomor berapo baelah. Yang penting jadi. Nomor 1 atau nomor terakhir, biar gampang wong ngingatnyo," pungkasnya. (Abdul Hafiz)

Berita Terkini