Pilkada Serentak 2018

Guru SDIT Dipecat Karena Mencoblos Tidak Sesuai Arahan Yayasan Dalam Pilkada Jabar, Akhirnya . . .

Editor: ewis herwis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah kabar pemecatan itu viral, pihak yayasan pun langsung medatangi rumah Robiatul Awaliyah didaerah Jati Asih, Bekasi.

Seorang guru SDIT Darul Maza Bekasi, Tri mengatakan jika persolaan tersebut sebenarnya hanya kesalahpahaman antara pimpinan dan bawahan tidak ada ada masalah yang lain.

"Jadi sampai saat ini dengan lapang dada para pimpinan kami sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, tadi pagi Alhamdulillah semua sudah memutuskan bahwa semua ini sudah tidak akan ada lagi masalah, sudah meminta maaf kedua belah pihak jadi kita anggap semua sudah selesai," tuturnya seperti dilansir Warta Kota, pada Jumat (29/6/2018).

Ia menjelaskan pihak sekolah tidak pernah mengarahkan untuk memilih salah satu pasangan calon saat Pilkada pada pada Rabu 27 Juni 2018.

"Kita tidak ada arahan, maksudnya tidak ada paksaan memilih hanya memang itu semua kembali lagi ke diri kita kita mau pilih apa kalau memang kita mau pilih nomor 1, 2, 3, atau 4 itu sudah hak kita tidak ada yang di haruskan dan dipaksankan untuk memilih," jelasnya.

Ia menegaskan tidak ada kata pemecatan atau dikeluarkan.

"Tidak ada niatan seperti itu, mungkin karena kita memang sedang menghadapi abis ujian, banyak event-event sebelumnya di sekolah kemudian baru pulang kampung juga mungkin semuanya jadi dalam kondisi lelah ada salah ucap ada salah kata itu wajar wajar saja semua orang bisa dalam posisi seperti itu dan itu tidak ada rencana atau kata terucap sebuah keputusan yang sepihak gak ada sebenernya," tegasnya.

Robiatul Adawiyah saat berfoto bersama (Warta Kota)

Tri menegaskan kembali soal kabar pemecetan itu tidak ada.

"Ya itu kembali lagi itu hanya kesalahpahaman kata, makanya kan biasanya kalau komunikasi di Whatsapp itu banyak orang salah paham, lebih baik memang komunikasi itu tatap langsung, hindari aja deh komunikasi lewat WA," tegasnya.

Lanjutnya, ia mengatakan pihak yayasan sudah kenrumah guru tersebut.

"Kebetulan pimpinan kami dengan yayasan ke rumah beliau menjelaskan yang sebenarnya kalau memang menganggap kami salah, kami minta maaf," ucapnya.

3. Robiatul Adawiyah pilih pindah mengajar

Robiatul Adawiyah (28) memilih mencari pekrjaan lain dibanding harus kembali mengajar di sekolah yang sudah memecatnya melalui pesan Watsapp.

Robiah menceritakan kejadiannya awalnya, tanggal 27 Juni 2018 sekitar pukul 14.00, usai hasil quick count bahwa salah satu pasangan calon unggul, kemudian ia meng-update status soal pasangan yang unggul itu.

"Iya, awalnya saya update status soal pasangan calon yang menang quick count. Dari situ, pihak yayasan ada yang menanggapi dan terjadilah apa yang di group WA dan menjadi viral itu," katanya, saat dijumpai di rumahnya di RT 1 RW 3, Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jumat (29/6/2018).

Halaman
1234

Berita Terkini