5 Fakta Abu Tours di Palembang Nomor 5 Saking Murahnya Jemaah Cuma Bayar Segini.

Penulis: Yandi Triansyah
Editor: Yandi Triansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Sriwijaya Post Yandi Triansyah 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - - Pasca para jemaah melaporkan aksi dugaan penipuan yang dilakukan oleh Abu Tours Cabang Palembang ke Polda Sumsel, pihak kepolisian resmi menyegel seluruh bagian kantor yang berlokasi di Jalan Inspektur Marzuki Pakjo Palembang, Selasa (13/2/2018).

Ini sudah hari keempatkantor ditutup.
Meski begitu, para jemaah masih saja mendatangi kantor untuk menunggu kepastian keberangkatan.

Total ada 7.523 jemaah yang ada di Sumsel menunggu kepastian berangkat, yang sudah dijanjikan mulai berangkat dari Januari hingga Juni 2018.

Dari total itu, separuhnya merupakan jemaah yang mnegikuti program promo dengan biaya murah mulai dari Rp 14 jutaan hingga Rp 18 jutaan.

Sisanya merupakan jemaah reguler dimana biayanya di atas biaya maksimum mulai dari Rp 26 hingga Rp 32 jutaan.

Kini kasus ini sedang didalami oleh Polda Sumsel.

Berikut kami rangkumkan beberapa fakta mengenai Jemaah Abu Tours di Sumsel yang gagal berangkat.

Suasana Kantor Abu Tours Cabang Palembang, Senin (12/2/2018) di Jalan Inspektur Marzuki Pakjo Palembang. (Sripoku.com/Yandi Triansyah)

1. Kosongkan Kantor Malam Hari

Warga yang tinggal di sekitar lokasi Kantor Abu Tours Cabang Palembang, mengungkapkan bahwa malam malam ada beberapa orang yang mengendarai mobil datang ke kantor Abu Tours.

Dalam aktivitas yang ia saksikan itu, beberapa orang itu sedang mengangkut barang barang yang ada di dalam kantor untuk dimasukkan ke dalam mobil.

Namun warga tak tau mau dibawa kemana barang barang tadi.

"Kalau mau ketemu orang Abu Tours datangnya malam, biasanya ada yang datang. Beberapa hari ini mereka sudah angkut barang barang yang ada di dalam kantor," katanya, Senin (12/2) di Jalan Inspektur Marzuki Pakjo Palembang.

Warga tersebut menjelaskan, barang barang yang ada di dalam kantor sebagian besar sudah diangkut dan dibawa disuatu tempat.

Namun dirinya tak tau kemana arah barang tersebut diantar.

"Kami tak kenal siapa siapa yang datang, tapi sudah beberapa malam ini selalu ada yang datang dan membawa barang," katanya.

Pengakuan warga ini juga diperkuat dengan kondisi di lapangan. Salah satunya di pos satpam di kantor tersebut.

Barang barang diantaranya kipas angin, lampu dan sebagainya sudah tak ada lagi di lokasi.

Kondisi di dalam pos berantakan, beberapa kertas brosur bertebaran dan acak acakan.

Kantor Abu Tour Cabang Palembang Disegel, Jumat (9/2/2018) (Sripoku.com/Yandi Triansyah)

2. Keluarga Pimpinan Abu Tours Menghilang.

Hingga kini kebaradaan pimpinan Abu Tours di Palembang tidak diketahui oleh para jemaah.

Jemaah pun bertanya tanya kemana keberadaan pimpinan Abu Tours Cabang Palembang.

Jemaah ingin bertemu langsung untuk meminta kejelasan secara resmi.

Sekaligus jika tak jadi diberangkatkan maka jemaah minta dikembalikan uang.

Salah seorang calon jemaah umroh Abu Tours yang identitansya minta dirahasikan mengungkapkan bahwa dirinya dan tiga orang temannya kemarin mendatangi kediaman dari Kepala Cabang Abu Tours Palembang Ridwan.

Namun ia menemukan rumah yang ditempati oleh anak dan istrinya di Gasing Banyuasin dalam kondisi tak berpenghuni.

Menurut dia, yang didapat dari keterangan tetangga Ridwan disana bahwa istri Kepala Cabang Abu Tour Palembang ini sudah meninggalkan rumah sejak dua bulan lalu.

"Kalau menurut tetangga pak Ridwan sudah dua bulanan rumah sudah kosong, "kata jemaah itu.

Saat dirinya ke sana rumah dalam kondisi sepi. Di dalam rumah juga terpantau gelap dan tak ada satu orang pun bisa ditemui.

" Kebetulan kami malam kesana, dan bertemu pihak poskamling disekitar rumah pak Ridwan dan mengabarkan rumah sudah ditinggalkan, "katanya.

Namun tetangga tak tau kemana anggota keluarga pergi. Sepengatahuan mereka rumah sudah ditinggal.

" Kami tak bertemu baik pimpinan Abu Tours atau keluarganya karena rumah kosong, "katanya.

Ia berinisiatif temui pimpinan Abu Tours di rumah karena ingin langsung meminta kepastian keberangkatan.

Mengingat dirinya dan keluarganya telah mendafatar sebanyak 13 orang. Dan belum satu pun keluarganya tersebut ada yang diberangkatkan.

"Kami sekeluarga ada 13 orang yang mendaftar dan tak ada satu pun yang berangkat. Kami hanya dijanjikan saja, "katanya.

Honalisa jemaah Abu Tour (SRIPOKU.COM/YANDI TRIANSYAH)

3. Jemaah Jual Rumah

Tak kalah tragisnya Onalisa juga bernasib sama. Dirinya beserta suaminya Fuad harus gigit jari menerima kenyataan pahit belum bisa melihat rumah Allah..

Tak tanggung tanggung keduanya supaya bisa berangkat umroh rela jual rumahnya.

Uang hasil penjualan itu, mereka sisihkan untuk berangkat umroh. Dan sisanya buat naik haji.

"Kami ini jual rumah demi bisa umroh, tapi nyatanya Jangankan berangkat, uang kami terancam hilang, "katanya.

Menurut dia, dirinya dan suami sempat dijanjikan berangkat pada Maret 2018. Namun karena ada informasi mengenai pembatalan berangkat membuat ia resah dan akhirnya mendatangi kantor Abu Tours.

"Kami bayar Rp 15 Juta per orang, total Rp 30 juta kami setorkan, "katanya.

Calon jemaah Abu Tour Palembang menunggu kedatangan pihak Abu Tour di Kantor Cabang, Jumat (9/2/2018) (Sripoku.com/Yandi Triansyah)

4. Abu Tours di Palembang tak Berizin

Kementerian Agama Sumsel mengungkapkan bahwa Abu Tours tak memiliki izin sejak beroperasi di Palembang.

Menurut Kakanwil Kemenag Sumsel, Al Fajri Zabidi mengatakan, Abu Tour di Palembang tak memiliki izin untuk beroperasi. Padahal di Palembang sendiri sudah ada sejak tahun 2014 silam.

"Hingga hari ini Abu Tour tak memiliki izin di Palembang ini yang kami sesalkan," katanya.

Al Fajri mengatakan, pihak Abu Tours diakuinya memang pernah mengajukan izin.

Tapi ada beberapa persyaratan yang kurang lengkap. Sehingga pihaknya belum mengeluarkan izin.

Dua calon jemaah Abu Tours Palembang yang mengadu ke Polda Sumsel, Senin (12/2/2018). (SRIPOKU.COM/WAHYU KURNIAWAN)

5.Biaya Umroh Rp 12,5 Juta

Edi Junaidi salah seorang agen sekaligus calon jemaah umroh mengaku hanya membayar Rp 12,5 juta per orang untuk bisa berangkat umroh.

Edi mengaku ada 30 jemaah yang ia bawa untuk diberangkatkan umroh dengan biaya murah Rp 12,5 juta.

"Total uang yang saya setorkan Rp 375 juta," katanya.

Ia mengaku biaya murah tersebut langsung kesepakatan dengan Pimpinan Abu Tours Palembang Ridwan yang ia kenal dari seorang teman.

Ia mendaftar sejak tahun lalu dan dijanjikan berangkat bulan ini.

Namun pihak Abu Tours sudah terlanjur menghilang. Dan dirinya pun meradang karena banyak teman temannya mempertanyakan uang mereka kepada dirinya. (*)

Berita Terkini