Tubuhnya pun telah ditandai dengan pedoman pisau bedah sebagai tanda persiapan otopsi.
Dilansir TribunStyle.com dari Science Alert, Rabu (10/1/2018), dokter forensik mendengar suara dari dalam kanton mayat.
Mereka pun melanjutkan dan membuka kantong itu.
Betapa terkejutnya mereka saa mendapati narapidana masih hidup.
Mayat Jimenez segera dipindahkan ke rumah sakit lain menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan.
Ditanya soal kabar tersebut, juru bicara Penjara Spanyol enggan berkomentar banyak.
"Saya tidak bisa berkomentar mengenai apa yang terjadi di Institue of Legal Medicine," ujarnya pada media.
Tapi, dokter telah melihat secara jelas tanda-tanda kematian sehingga belum diketahui pasti mengapa ini bisa terjadi.
Dikabarkan, sehari sebelum kematiannya, Jimenez mengeluh kesakitan.
Meski tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kondisinya, kemungkinan itu adalah tanda-tanda sianosis.
Salah satu tandanya ialah adanya perubahan warna kulit karena kekurangan oksigen.
Akhirnya, ia pun mengalami katalepsi.
Sebuah istilah untuk menggambarkan kematian palsu.
Hal ini disampaikan oleh pejabat rumah sakit.
"Dalam keadaan ini tubuh memasuki keadaan trans atau kejang, kehilangan kesadaran, kemudian ditandai dengan kekakuan fisik," terangnya.
Sementara itu, atas kasus 'masti suri' Jiminez ini, pihak keluarga sedang memeprtimbangkan tindakan hukum kepada penjara tersebut. (TribunStyle.com/ Salma Fenty Irlanda)
Berita ini telah dipublikasikan di situs TribunStyle.com dengan judul:
Ditetapkan Tewas, Jenazah Napi Ini Hidup Kembali Tepat Sebelum Diotopsi, Begini Fakta di Baliknya!